Bandung (Antaranews Jabar) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat kembali memberikan penghargaan kepada 60 orang berprestasi yang dinilai memiliki keteladanan serta menjadi inovator di bidangnya.

Penghargaan yang diberikan rutin setiap tahun ini juga merupakan rangkaian dari peringatan HUT Ke-73 Kemerdekaan Republika tingkat Provinsi Jawa Barat.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Penjabat Gubernur Jabar Mochamad Iriawan di Gedung Sate Bandung, Rabu.

Iriawan menuturkan, apresiasi ini merupakan bukti bahwa banyak SDM Jabar yang berkualitas dan melakukan terobosan di berbagai bidang.

"Saya bangga memberikan penghargaan kepada masyarakat Jabar ini, ternyata banyak SDM berkualitas," kata Iriawan.

Ke-60 penerima penghargaan ini telah melalui tahapan seleksi dari tim penilai.

"Penilaian ada timnya ya karena sebetulnya banyak sekali yang berprestasi, ini sesuai pilihan tim penilai," lanjut Iriawan.

Ia berharap, hasil inovasinya bisa berkontribusi untuk kemajuan pembangunan Jabar.

Untuk itu Iriawan meminta kepada mereka untuk membagikan ilmu dan pengalamannya kepada masyarakat lain.

"Saya meminta kepada mereka untuk bisa membagikan ilmunya karena ternyata banyak sekali yang bermanfaat, seperti tadi ada inovasi dari sampah plastik diolah menjadi solar lalu diurai lagi menjadi bensin dan minyak tanah. Ini berguna untuk kemajuan Jabar dan mereka ini yang mendorong pembangunan di Jabar," katanya.

Disamping itu juga, sebagai bentuk dukungan, Pemprov Jabar akan menindak lanjuti beberapa karya inovator agar bisa diaplikasikan di seluruh Jabar.

"Kedepannya sebagai apresiasi juga kita nanti akan dibicarakan dengan Bappeda terutama terobosan," jelas Iriawan.

Salah seorang penerima penghargaan, Kustiaman, warga asal Gedebage Bandung ini mengaku senang. Inovasinya dihargai oleh Pemprov Jabar bahkan rencananya akan dibuat secara komunal.

Kustiaman menjelaskan kepada Pj Gubernur bagaimana ia menemukan bahan bakar yang kini sudah bisa digunakan untuk mesin kendaraan sepeda motor, traktor dan penggiling padi.

"Jadi plastik itu kan bahan dasarnya minyak bumi kemudian setelah menjadi sampah kan susah terurai oleh alam, maka saya cari solusinya agar dikonversi dikembalikan lagi ke alamnya yaitu ke minyak bumi lagi dengan cara proses penyulingan tanpa oksigen. Mesinnya juga saya yang membuat," ujar Kustiaman.

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Isyati Putri


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018