Cirebon (Antaranews Jabar) - Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, PRA Arief Natadiningrat meminta kepada Pemerintah Kota untuk lebih serius menata pariwisata karena Kota Udang sangat potensial.

"Harus ada keseriusan dari Pemkot Cirebon dalam pengelolaan pariwisata, karena Kota Cirebon mempunyai modal yang sangat potensial," kata Sultan Arief di Cirebon, Kamis.

Menurut Sultan, selama ini Pemerintah Kota tidak terlalu serius menata tempat wisata yang brada di Kota Cirebon, karena masih banyak peninggalan sejarah yang terabaikan.

Kota Cirebon sendiri, kata Sultan, memiliki potensi wisata yang sangat baik dibandingkan dengan kota-kota lain di Indonesia, untuk itu sebaiknya mulai ditata.

"Kita itu mempunyai modal pariwisata, namun belum tergali secara maksimal," ujarnya.

Meskipun demikian Keraton Kasepuhan, lanjut Sultan, tidak tinggal diam dan menunggu penataan dari Pemkot, namun secara mandiri terus melakukan inovasi agar wisatawan tidak jenuh.

"Keraton Kasepuhan tidak tinggal diam walaupun kurang seriusnya pemkot. Kami secara mandiri terus melakukan pembenahan dan inovasi," tutur Sultan.

Dengan adanya pembenahan dan inovasi itu, wisatawan baik domestik mapun mancanegara yang berkunjung ke Keraton Kasepuhan Cirebon, terus menunjukkan peningkatan dan saat ini perbulan tercatat mencapai 20 ribu orang.

"Kita berusaha menata dan membuat paket-paket wisata yang inovatif, agar wisatawan nusantara dapat berkunjung ke Keraton dan Museum serta taman goa Sunyaragi," kata Sultan.

Adanya peningkatan jumlah wisatawan itu tentu harus disyukuri, karena wisatawan akan membuat perekonomian di darah semakin berkembang dan masyarakat yang akan merasakannya.

Menurut Sultan, wisatawan nusantara merupakan potensi yang sangat besar, namun belum dikelola dengan baik sehingga pariwisata domestik belum optimal.

"Karena saat ini pemerintah masih fokus dengan target wisatawan mancanegara yang sekarang masih kalah dengan Malaysia," tuturnya. 

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018