Bandung (Antaranews Jabar) - Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Barat mengerahkan sekitar 1.200 personel yang akan disebar di seluruh jalur mudik yang ada di di daerah ini terkait arus mudik dan balik Lebaran 2018 atau Idul Fitri 1437 Hijriah.

"Jadi seluruh personel yang dikerahkan, itu terkait dengan arus mudik tahun ini akan ditempatkan secara bergantian dibagi tergantung dengan penempatan di lapangan yaitu di jalur Pantura, Tengah, dan Selatan," kata Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik, ketika dihubungi melalui telepon, Minggu.

Menurut dia, secara umum seluruh ruas jalur mudik yang ada di Provinsi Jawa Barat siap untuk dilalui untuk para pemudik yang akan berlebaran di kampung halamannya masing-masing.

"Secara umum, jalur mudik di Jawa Barat siap digunakan untuk mudik. Hal teknis seperti petunjuk arah, rambu, traffic cone dan barrier atau median jalan sudah terpasang. Hanya ada beberapa tinggal kami lengkapi," kata dia.

Pihaknya memprediksi puncak peningkatan volume dan kepadatan arus lalu lintas akan terjadi pada Rabu (12/6) pekan depan atau dua hari menjelang Idul Fitri 1459 Hijriah.

Ia menuturkan dikarenakan masa libur lebaran tahun ini lebih panjang dibandingkan tahun lalu, maka sejak Sabtu (9/6) sudah ada pergerakan arus mudik.

Selain itu, lanjut Dedi, Dishub Jawa Barat juga sudah memberlakukan kebijakan larangan untuk kendaraan berat melintas dari H-7 sampai H+7 dan kebijakan itu berbeda dengan imbauan Kemenhub yang menyatakan larangan dimulai pada H-3 lebaran.

"Alasannya, kalau mengikuti imbauan Permen Nomor 34 tentang Perlintasan Kendaraan Berat, maka akan terjadi mix traffic. Jalut titik rawan macet di Selatan itu kan Nagreg, Limbangan, Malangbong dan Gentong," katanya.

"Nah, geometrik jalan di jalur itu, contohnya di Gentong kan tanjakan turunan belokan tajam. Kalau ada kendaraan berat yang bermasalah akan macet parah. Karena ga ada jalur lagi," lanjut dia.




 

Pewarta: ASJ

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018