Cianjur  (Antaranews Jabar)- Pusat Layanan Badan Pendapatan Daerah Jawa Barat cabang Cianjur menyatakan, sebanyak 150 ribu kendaraan atau 32 persen dari total potensi di wilayah tersebut belum dibayar pajaknya, sehingga  operasi gabungan menjadi  satu upaya untuk memaksimalkan pendapatan pajak tersebut.

Menurut Kepala Pusat Layanan Bapenda Cianjur, Iwan Priatna di Cianjur, Selasa. ribuan kendaraan yang belum dibayar pajaknya tersebut merupakan jumlah kumulatif dari pelat merah, pelat kuning, dan pelat hitam.  

"Hari ini kami menggelar operasi gabungan bersama polisi, TNI, Dishub dan Jasa Raharja. Kami ingin memberikan edukasi pada warga tentang tilang di tempat, rencananya kami akan melakukan operasi gabungan selama tiga hari," katanya.

Dia menjelaskan, operasi selama tiga hari akan berlangsung di tiga titik di depan Pasar Muka Ramayana, Jalan Raya Cipanas, dan terakhir di Jalan Raya Ciranjang.

"Kami bentuk tim pelayanan di beberapa titik di kawasan Cianjur, pelayanan yang terjauh berada di Cibinong. Ini kami lakukan untuk mendekatkan pelayanan pada warga wajib pajak," katanya.

Wakil Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan saat ini secara bertahap mobil dinas Cianjur yang belum dibayar pajaknya mulai ditertibkan.  

"Hasil pajak yang dibayarkan diperuntukkan kembali untuk warga Cianjur. Kami sedang membangun infrastruktur yang diperuntukkan bagi warga di antaranya untuk pembangunan jalan dari pajak," katanya.

Sedangkan terkait operasi gabungan yang dilakukan Bapenda dan instansi terkait lainnya untuk merangsang warga tepat membayar pajak, Herman menyatakan pihaknya mendukung penuh agar pembangunan dapat berjalan dengan cepat.

Kapolres Cianjur AKBP Soliyah mengatakan, pihaknya sudah bersinergis dengan aparat dan pemerintahan dalam menegakan aturan termasuk dalam membayar pajak. 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018