Bandung (Antaranews Jabat) - Kebun Binatang Bandung menanggapi kasus beredarnya video orang utan yang tengah merokok yang diunggah di Facebook milik Marison Guciano sebagai masalah bersama soal pengawasan.
Humas Kebun Binatang Bandung Sulhan Syafi`i mengaku berterima kasih atas video tersebut. Menurutnya, hal itu akan menjadi bahan evaluasi bagi pihak Kebun Binatang Bandung untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap seluruh koleksi satwanya.
"Kita sih berterima kasih kepada pihak Bapak Morrison bahwa dia ikut mengawasi Kebun Binatang Bandung. Jadi dengan keberadaan mereka ini, kebun binatang bisa berbuat lebih banyak jadi bukan petugas saja yang mengawasi tapi mereka juga ikut membantu kemajuan kebun binatang," ujar Sulhan saat dihubungi melalui telepon seluler, Selasa.
Sulhan mengakui, para pengunjung masih banyak yang belum memahami akan pentingnya menjaga satwa. Pasalnya, tugas menjaga satwa bukan hanya menjadi kewenangan pihak pengelola semata, namun tanggung jawab seluruh masyarakat terutama pengunjung.
Selain itu, di setiap kandang satwa, pengelola sudah menempatkan papan imbauan untuk tidak memberi makanan apapun. Untuk itu, ia meminta pengunjung mematuhi semua peraturan yang ada, untuk menjaga kesehatan para satwa.
"Jadi kita sama-sama menjaga satwa di Kebun Binatang Bandung atau di mana pun. Dalam kasus ini karena Kebun Binatang Bandung itu aset nasional karena satwa-satwa di dalamnya banyak satwa endemik yang sudah langka," kata dia.
Saat disinggung mengenai pengawasan, Sulhan mengatakan saat ini Kebun Binatang Bandung hanya memiliki 32 penjaga. Jumlah tersebut dinilai belum maksimal untuk mengawasi sekitar 800-an koleksi Kebun Binatang Bandung.
Ke depan, pengelola akan menambah jumlah penjaga serta secara rutin menggelar edukasi satwa kepada pengunjung agar kasus tersebut tidak terulang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
Humas Kebun Binatang Bandung Sulhan Syafi`i mengaku berterima kasih atas video tersebut. Menurutnya, hal itu akan menjadi bahan evaluasi bagi pihak Kebun Binatang Bandung untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap seluruh koleksi satwanya.
"Kita sih berterima kasih kepada pihak Bapak Morrison bahwa dia ikut mengawasi Kebun Binatang Bandung. Jadi dengan keberadaan mereka ini, kebun binatang bisa berbuat lebih banyak jadi bukan petugas saja yang mengawasi tapi mereka juga ikut membantu kemajuan kebun binatang," ujar Sulhan saat dihubungi melalui telepon seluler, Selasa.
Sulhan mengakui, para pengunjung masih banyak yang belum memahami akan pentingnya menjaga satwa. Pasalnya, tugas menjaga satwa bukan hanya menjadi kewenangan pihak pengelola semata, namun tanggung jawab seluruh masyarakat terutama pengunjung.
Selain itu, di setiap kandang satwa, pengelola sudah menempatkan papan imbauan untuk tidak memberi makanan apapun. Untuk itu, ia meminta pengunjung mematuhi semua peraturan yang ada, untuk menjaga kesehatan para satwa.
"Jadi kita sama-sama menjaga satwa di Kebun Binatang Bandung atau di mana pun. Dalam kasus ini karena Kebun Binatang Bandung itu aset nasional karena satwa-satwa di dalamnya banyak satwa endemik yang sudah langka," kata dia.
Saat disinggung mengenai pengawasan, Sulhan mengatakan saat ini Kebun Binatang Bandung hanya memiliki 32 penjaga. Jumlah tersebut dinilai belum maksimal untuk mengawasi sekitar 800-an koleksi Kebun Binatang Bandung.
Ke depan, pengelola akan menambah jumlah penjaga serta secara rutin menggelar edukasi satwa kepada pengunjung agar kasus tersebut tidak terulang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018