Bandung (Antaranews Jabar) - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher menandatangani penyerahan aset hibah tanah yakni 1.568 meter, untuk Masjid Harakatul Jannah, di kawasan Gadog Ciawi Kabupaten Bogor.
Gubernur Ahmad Heryawan, dalam siaran persnya, Minggu, mengatakan pentingnya memakmurkan masjid dan ia mengajak masyarakat menjadikan masjid sebagai basis ketakwaan.
Menurut dia disamping fungsi utamanya sebagai sarana ibadah dan masjid perlu dimakmurkan, diramaikan sebagai sentra pendidikan, sentra dakwah, tentunya sebagai sentra peradaban bagi umat Islam.
"Mari kita hadirkan masjid sebagai basis ketakwaan kita. Sebab yang akan menjadi saksi di akherat kelak nanti atas keimanan kita adalah masjid yang kita bangun dan jadikan tempat beribadah kita kepada Allah SWT," kata Aher.
Masjid Harakatul Jannah, berada di lokasi yang sangat strategis, posisinya berada di pertigaan Gadog atau berada di simpangan traffic light setelah keluar pintu Tol Jagorawi arah puncak.
Harakatul Jannah, yang berarti Gerakan Surga (GeSor), tentu mengandung makna yang visioner sebagaimana dijelaskan pendiri Masjid Harakatul Jannah, Dr Syahrul Effendi, yaitu memiliki visi misi menuju Surga Allah SWT.
Aher mengaku, pihaknya akan terus mendukung perkembangan masjid yang diresmikan penggunaannya sejak tahun 2012 ini.
Ia menuturkan bahwa telah sejak lama hibah tanah tersebut ingin diwujudkan namun karena runtutan birokrasi yang cukup rumit dan panjang. Barulah secara resmi pada saat ini proses akhir hibah, yakni penyerahan aset secara resmi dilakukan.
"Saya menyatakan diri untuk mendukung. Mana mungkin ada rumah Allah tidak didukung. Kemudian ternyata sebagian kecil tanahnya milik provinsi," kata Aher.
"Prosesnya waktu itu memang sangat panjang. Berikutnya ada perubahan aturan, dimana sebuah hibah yang nilainya di bawah lima miliar rupiah aturannya lebih ringkas, ketika aturan itu datang. Maka setelah diproses, segera diberikan hibah tersebut ke Yayasan Harakatul Jannah," ujarnya.
Adapun keseluruhan luas masjid ini adalah dua hektare dan adapun tanah yang dihibahkan Pemprov adalah sebagiannya yakni 1.568 meter, yang diatasnya dibangun menara untuk melengkapi kemegahan arsitektur masjid tersebut.
Pendiri Masjid Harakatul Jannah, Dr Syahrul Effendi, berharap masjid ini bisa menjadi pusat peradaban khususnya di wilayah Bogor, karena sejak awal dibangun hingga saat ini, masjid Harakatul Jannah memiliki posisi vital yakni sebagai pusat ekonomi, pendidikan, sosial, keluarga dan lain-lain.
Syahrul berharap masjid ini akan melahirkan pemimpin yang mampu membuat perubahan bagi umat dan seorang pemimpin harus memiliki otak yang cerdas, mental yang kuat dan badan yang sehat.
"Jika masjid menjadi pusat peradaban dunia, maka wujudkanlah harapan tersebut menjadi kenyataan. Semoga masjid yang berada di gerbang wisata ini bisa menjadi objek peradaban Islam di Bogor,`` ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
Gubernur Ahmad Heryawan, dalam siaran persnya, Minggu, mengatakan pentingnya memakmurkan masjid dan ia mengajak masyarakat menjadikan masjid sebagai basis ketakwaan.
Menurut dia disamping fungsi utamanya sebagai sarana ibadah dan masjid perlu dimakmurkan, diramaikan sebagai sentra pendidikan, sentra dakwah, tentunya sebagai sentra peradaban bagi umat Islam.
"Mari kita hadirkan masjid sebagai basis ketakwaan kita. Sebab yang akan menjadi saksi di akherat kelak nanti atas keimanan kita adalah masjid yang kita bangun dan jadikan tempat beribadah kita kepada Allah SWT," kata Aher.
Masjid Harakatul Jannah, berada di lokasi yang sangat strategis, posisinya berada di pertigaan Gadog atau berada di simpangan traffic light setelah keluar pintu Tol Jagorawi arah puncak.
Harakatul Jannah, yang berarti Gerakan Surga (GeSor), tentu mengandung makna yang visioner sebagaimana dijelaskan pendiri Masjid Harakatul Jannah, Dr Syahrul Effendi, yaitu memiliki visi misi menuju Surga Allah SWT.
Aher mengaku, pihaknya akan terus mendukung perkembangan masjid yang diresmikan penggunaannya sejak tahun 2012 ini.
Ia menuturkan bahwa telah sejak lama hibah tanah tersebut ingin diwujudkan namun karena runtutan birokrasi yang cukup rumit dan panjang. Barulah secara resmi pada saat ini proses akhir hibah, yakni penyerahan aset secara resmi dilakukan.
"Saya menyatakan diri untuk mendukung. Mana mungkin ada rumah Allah tidak didukung. Kemudian ternyata sebagian kecil tanahnya milik provinsi," kata Aher.
"Prosesnya waktu itu memang sangat panjang. Berikutnya ada perubahan aturan, dimana sebuah hibah yang nilainya di bawah lima miliar rupiah aturannya lebih ringkas, ketika aturan itu datang. Maka setelah diproses, segera diberikan hibah tersebut ke Yayasan Harakatul Jannah," ujarnya.
Adapun keseluruhan luas masjid ini adalah dua hektare dan adapun tanah yang dihibahkan Pemprov adalah sebagiannya yakni 1.568 meter, yang diatasnya dibangun menara untuk melengkapi kemegahan arsitektur masjid tersebut.
Pendiri Masjid Harakatul Jannah, Dr Syahrul Effendi, berharap masjid ini bisa menjadi pusat peradaban khususnya di wilayah Bogor, karena sejak awal dibangun hingga saat ini, masjid Harakatul Jannah memiliki posisi vital yakni sebagai pusat ekonomi, pendidikan, sosial, keluarga dan lain-lain.
Syahrul berharap masjid ini akan melahirkan pemimpin yang mampu membuat perubahan bagi umat dan seorang pemimpin harus memiliki otak yang cerdas, mental yang kuat dan badan yang sehat.
"Jika masjid menjadi pusat peradaban dunia, maka wujudkanlah harapan tersebut menjadi kenyataan. Semoga masjid yang berada di gerbang wisata ini bisa menjadi objek peradaban Islam di Bogor,`` ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018