antarajabar - Ratusan kepala keluarga di Kampung Bantaka, Desa Muara Cikadu, Kecamatan Sindangbarang, terisolir karena jembatan penghubung antar desa di wilayah tersebut putus sejak dua bulan yang lalu.

Sejak putusnya jembatan, membuat warga mengunakan rakit untuk beraktifitas atau keluar dari wilayah tersebut, namun sejak satu pekan terakhir, warga tidak dapat berkatifitas sama sekali karena derasnya air sungai.

"Warga tidak dapat melakukan aktifitas sejak satu pekan terakhir karena derasnya air sungai yang harus diseberangi, termasuk anak usia sekolah terpaksa libur karena berbahaya ketika harus menyeberang sungai," kata Ketua Komunitas Pencinta Alam Los Palos Dede Setiawan saat dihubungi Kamis.

Bahkan ungkap dia, anggota komunitas yang mengirimkan bantuan beberapa hari yang lalu, belum bisa kembali karena beresiko untuk memaksakan diri menyeberang sungai yang memiliki kedalaman lebih dari 4 meter itu.

"Bulan Juli kami ke wilayah tersebut, masih ada jembatan yang digunakan 100 KK setiap harinya dan ratusan anak usia sekolah mulai dari PAUD sampai SMP karena letak sekolah berada di seberang perkampungan yang terpisah sungai," katanya.

Selang satu bulan berkunjung, tambah dia, jembatan sudah putus, sehingga anggota yang hendak melakukan pengobatan gratis untuk warga harus menyeberang mengunakan perahu, meskipun ketika itu arus sungai sudah mulai deras dan tinggi.

"Warga sempat secara swadaya membangun jembatan, namun jembatan kembali putus terbawa arus karena terbuat dari kayu. Warga tidak mampu lagi membangun jembatan yang menjadi jalur utama penyeberangan," katanya.

Harapan warga dinas terkait di Pemkab Cianjur, segera membangun kembali jembatan tersebut karena merupakan jalur utama warga untuk beraktifitas dan ekonomi terutama bagi anak-anak berangkat dan pulang sekolah.

"Jembatan Bantaka posisinya berada di bawah Jalan Sindangbarang menuju Pantai Apra. Panjangnya 100 meter. Komunitas Los Palos sering berkeliling memberikan bantuan pendidikan dan kesehatan berharap jembatan penyeberangan warga segera diperbaiki," katanya.

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017