Pemerintah Kabupaten Sumedang meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menjadikan camat sebagai garda terdepan dalam menyebarkan informasi mitigasi bencana di wilayah.
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir dalam keterangan yang diterima di Bandung, Rabu, mengatakan langkah itu penting karena camat menjadi ujung tombak dalam memastikan informasi penting tersampaikan cepat dan tepat kepada warga.
“BPBD harus menyampaikan prakiraan cuaca dan informasi selanjutnya kepada seluruh camat, karena mereka menjadi ujung tombak dalam memastikan informasi penting cepat dan tepat sampai ke warga,” tuturnya.
Ia menambahkan pentingnya kesiapsiagaan warga terutama langkah-langkah mitigasi menghadapi musim hujan yang selalu membawa risiko bencana.
“Musim hujan setiap tahun membawa risiko yang tidak bisa dianggap enteng. BPBD harus memastikan warga memahami langkah-langkah mitigasi dan tahu apa yang harus dilakukan ketika tanda-tanda bahaya muncul,” ujarnya.
Sebelumnya, laporan BPBD Kabupaten Sumedang mencatat pada periode tahun 2024 tercatat 144 kejadian bencana alam, termasuk banjir, tanah longsor, gempa bumi, kekeringan, cuaca ekstrem, dan pohon tumbang.
Catatan tersebut menjadi peringatan penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
Camat diharapkan memaksimalkan berbagai saluran komunikasi, mulai dari media sosial resmi kecamatan, grup masyarakat, hingga pengeras suara di desa-desa.
“Informasi dari BPBD harus segera diteruskan kepada masyarakat. Jangan sampai warga terlambat mengetahui potensi cuaca ekstrem, tanah longsor, ataupun banjir,” jelasnya.
Selain itu, camat diminta untuk berkoordinasi intensif dengan kepala desa, BPBD, dan relawan kebencanaan guna memastikan kesiapsiagaan di tingkat bawah berjalan optimal, terutama di wilayah yang memiliki kerawanan tinggi seperti daerah perbukitan dan bantaran sungai.
Editor : Riza Fahriza
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2025