Antarajabar.com - Anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat (Jabar) Waras Wasito menyatakan, Pemerintah Provinsi Jabar harus memperhatikan ancaman bencana alam seperti banjir dan longsor yang dapat terjadi di daerah mana saja, serta mengancam keselamatan jiwa masyarakat.
"Bencana di Jawa Barat ini ada dua yang harus diprioritaskan dan harus diantisipasi, yang pertama adalah banjir dan kedua adalah longsor," kata Wasito melalui telepon seluler di Bandung, Minggu.
Ia menuturkan, bencana banjir yang cukup rutin terjadi di Jabar saat musim hujan yaitu di Kota Bekasi dan Kabupaten Bandung.
Menurut dia, dua wilayah itu merupakan langganan banjir yang selama ini sudah mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Provinsi Jabar dalam penyelesaiannya.
Namun hasil upaya pemerintah itu, kata dia, belum terselesaikan secara maksimal, terutama persoalan banjir di Kabupaten Bandung seperti di Kecamatan Baleendah dan Dayeuh Kolot yang masih terus terjadi banjir.
"Bicara banjir tiap tahun terjadi di Kabupaten Bandung dan Kota Bekasi, di Bekasi selama ini makin tahun makin berkurang, sementara di Bandung dari tahun ke tahun masih tetap langganan banjir," katanya.
Ia mengungkapkan, kinerja Pemerintah Provinsi Jabar dalam menanggulangi banjir di Bandung sudah cukup baik, bahkan dimasukan dalam program prioritas pembangunan 2018.
Namun upaya Pemerintah Provinsi Jabar itu, kata dia, perlu didukung oleh pemerintah daerah, terutama di Kabupaten Bandung agar persoalan banjir dapat terselesaikan.
"Keseriusan Pemprov sudah terlihat pedulinya, tapi kalau hanya pemprov saja, kabupatennya tidak ada upaya pemikiran, persoalan banjir tidak akan tuntas," katanya.
Selanjutnya ancaman bencana lain di Jabar, kata Wasito, adalah tanah longsor yang selalu terjadi di sejumlah kabupaten pada musim hujan.
Ia berharap, Pemerintah Provinsi Jabar dapat meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan jika terjadi bencana tanah longsor di berbagai daerah di Jabar.
"Di Jabar ini ada bencana longsor, di kabupaten mana yang pernah ada longsor, semua rentan longsor, makanya pemerintah harus peduli terhadap ancaman longsor ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
"Bencana di Jawa Barat ini ada dua yang harus diprioritaskan dan harus diantisipasi, yang pertama adalah banjir dan kedua adalah longsor," kata Wasito melalui telepon seluler di Bandung, Minggu.
Ia menuturkan, bencana banjir yang cukup rutin terjadi di Jabar saat musim hujan yaitu di Kota Bekasi dan Kabupaten Bandung.
Menurut dia, dua wilayah itu merupakan langganan banjir yang selama ini sudah mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Provinsi Jabar dalam penyelesaiannya.
Namun hasil upaya pemerintah itu, kata dia, belum terselesaikan secara maksimal, terutama persoalan banjir di Kabupaten Bandung seperti di Kecamatan Baleendah dan Dayeuh Kolot yang masih terus terjadi banjir.
"Bicara banjir tiap tahun terjadi di Kabupaten Bandung dan Kota Bekasi, di Bekasi selama ini makin tahun makin berkurang, sementara di Bandung dari tahun ke tahun masih tetap langganan banjir," katanya.
Ia mengungkapkan, kinerja Pemerintah Provinsi Jabar dalam menanggulangi banjir di Bandung sudah cukup baik, bahkan dimasukan dalam program prioritas pembangunan 2018.
Namun upaya Pemerintah Provinsi Jabar itu, kata dia, perlu didukung oleh pemerintah daerah, terutama di Kabupaten Bandung agar persoalan banjir dapat terselesaikan.
"Keseriusan Pemprov sudah terlihat pedulinya, tapi kalau hanya pemprov saja, kabupatennya tidak ada upaya pemikiran, persoalan banjir tidak akan tuntas," katanya.
Selanjutnya ancaman bencana lain di Jabar, kata Wasito, adalah tanah longsor yang selalu terjadi di sejumlah kabupaten pada musim hujan.
Ia berharap, Pemerintah Provinsi Jabar dapat meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan jika terjadi bencana tanah longsor di berbagai daerah di Jabar.
"Di Jabar ini ada bencana longsor, di kabupaten mana yang pernah ada longsor, semua rentan longsor, makanya pemerintah harus peduli terhadap ancaman longsor ini," katanya.
Editor : Sapto HP
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017