Antarajabar.com - Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Haris Yuliana menyatakan prihatin dengan keberadaan lima terduga teroris yang ditangkap kepolisian di daerah Antapani dan Kiaracondong, Kota Bandung, Selasa (15/8).
"Prihatin ya karena hal tersebut, karena itu kan bukan kali pertama terjadi di Kota Bandung dan Jawa Barat," kata Haris Yuliana, di Bandung, Rabu.
Menurut dia, rasa prihatin tersebut muncul karena peristiwa tersebut muncul saat masyarakat sedang bersiap-siap untuk menyambut Hari Kemerdekaan RI ke-72 Tahun.
Kejadian tersebut, kata dia, akan menimbulkan rasa khawatir, cemas, dan ketakutan pada diri masayarakat.
"Saat suasana kegembiraan merayakan kemerdekaan, muncul hal ini. Tentu saja, hal ini mengundang rasa cemas dan ketakutan di masyarakat," kata dia.
Akan tetapi, lanjut dia, kasus penangkapan terduga teroris di Bandung atau Jawa Barat yang terjadi beberapa kali ini tidak lantas membuat Jawa Barat dicap sebagai sarang teroris.
Ia menilai, indikasinya belum mengarah ke arah itu. "Indikasinya belum ke arah sana. Karena kalau sarang, kita harus bisa menemukan tempt mereka menempa dan mendidik dengan jumlah yg cukup besar," katanya.
Ia menjelaskan, persoalan teroris ini harus ditangkal dengan keterlibatan semua pihak dan dari mulai penguatan kualitas keluarga yang memiliki peranan sangat penting dalam membentuk karakter.
"Karena sangat mungkin akibat dari lemahnya keluarga, ada yg mencoba mencari suasana lain diluar," kata dia.
Selain itu, lanjut Haris, pemerintah harus berupaya keras untuk menangkal permasalahan ini atau dalam hal ini, pemerintah harus melakukan upaya preventif.
"Dalam jangka pnjang harus meriview kurikulum pendidikan termasuk muatan lokal Pendidikan kita harus berorientasi pada penguatan hubungan antara manusia dengan agamanya," ujar Haris.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
"Prihatin ya karena hal tersebut, karena itu kan bukan kali pertama terjadi di Kota Bandung dan Jawa Barat," kata Haris Yuliana, di Bandung, Rabu.
Menurut dia, rasa prihatin tersebut muncul karena peristiwa tersebut muncul saat masyarakat sedang bersiap-siap untuk menyambut Hari Kemerdekaan RI ke-72 Tahun.
Kejadian tersebut, kata dia, akan menimbulkan rasa khawatir, cemas, dan ketakutan pada diri masayarakat.
"Saat suasana kegembiraan merayakan kemerdekaan, muncul hal ini. Tentu saja, hal ini mengundang rasa cemas dan ketakutan di masyarakat," kata dia.
Akan tetapi, lanjut dia, kasus penangkapan terduga teroris di Bandung atau Jawa Barat yang terjadi beberapa kali ini tidak lantas membuat Jawa Barat dicap sebagai sarang teroris.
Ia menilai, indikasinya belum mengarah ke arah itu. "Indikasinya belum ke arah sana. Karena kalau sarang, kita harus bisa menemukan tempt mereka menempa dan mendidik dengan jumlah yg cukup besar," katanya.
Ia menjelaskan, persoalan teroris ini harus ditangkal dengan keterlibatan semua pihak dan dari mulai penguatan kualitas keluarga yang memiliki peranan sangat penting dalam membentuk karakter.
"Karena sangat mungkin akibat dari lemahnya keluarga, ada yg mencoba mencari suasana lain diluar," kata dia.
Selain itu, lanjut Haris, pemerintah harus berupaya keras untuk menangkal permasalahan ini atau dalam hal ini, pemerintah harus melakukan upaya preventif.
"Dalam jangka pnjang harus meriview kurikulum pendidikan termasuk muatan lokal Pendidikan kita harus berorientasi pada penguatan hubungan antara manusia dengan agamanya," ujar Haris.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017