Antarajabar.com - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, menanggung semua beban biaya pengobatan para pengungsi bencana banjir bandang yang menjadi korban keracunan makanan di tempat pengungsian, Sabtu (20/5).

"Kami obati mereka, biaya dari pemerintah," kata Bupati Garut Rudy Gunawan kepada wartawan di Garut, Senin.

Ia menuturkan, telah mengunjungi langsung para korban yang mendapatkan penanganan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dokter Slamet Garut.

Ia menyebutkan, ada 160 orang menjadi korban keracunan dari seribuan pengungsi yang menyantap makanan.

"Hanya 160-an saja yang menjadi korban dari seribuan lebih yang menyantap makanan, ke depan harus ada pengawasan," katanya.

Ia menyampaikan, permohonan maaf kepada para pengungsi yang menjadi korban keracunan makanan.

Pemerintah, kata dia, akan menyelidiki lebih lanjut penyebab keracunan tersebut dengan terlebih dahulu melakukan uji laboratorium.

"Makanannya masak di sini, sedang diuji lab sekarang untuk mengetahui penyebabnya," katanya.

Humas RSUD Dokter Slamet Garut, Muhammad Lingga Saputra mengatakan, seluruh pasien keracunan sudah ditangani secara intensif oleh tim medis.

Sebagian besar pasien, kata dia, sudah diperbolehkan pulang, setelah mendapatkan penanganan medis seperti infus dan pemberian obat.

"Masih ada empat yang dirawat sampai sekarang, karena masih ada keluhan pusing dan mual," katanya.

Sebelumnya, pengungsi mengikuti kegiatan sosial yang diselenggarakan donatur di tempat pengungsian Gedung Islamic Center, Garut Kota, Sabtu (20/5).

Seluruh pengungsi makan bersama secara prasmanan, beberapa saat kemudian mengeluhkan tidak nyaman pada perut, hingga akhirnya Minggu (21/5) dini hari, warga serentak mendatangi RSUD Garut untuk mendapatkan penanganan medis.

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017