Antarajabar.com - Dinas Peternakan (Disnak) Provinsi Jawa Barat memastikan stok atau persediaan daging sapi untuk wilayah Jawa Barat aman menjelang Perayaan Hari Raya Natal 2016 dan Tahun Baru 2017.
"Kalau menurut perhitungan kita masih aman menghadapi rayagung (hari raya agung/hari besar) masih aman, cuma perhitungan sampai Natal dan Tahun Baru 2017 kami masih aman, dilihat dari stok di gudang dan masyarakat," kata Kepala Dinas Peternakan Jawa Barat Dody Firman Nugraha, di Bandung, Kamis.
Ia menuturkan biasanya permintaan terhadap daging sapi menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru akan mengalami peningkatkan sekitar 10-15 persen dibandingkan pada bulan biasa.
"Untuk sapi rata-rata kita kurang lebih 500 ribu ton per ekor, kalau dihitung per bulaan sekitar 40-50 ribuan per ekor. Nah kalau hari besar keagamaan naik 10-15 persen dari itu," kata dia.
Dikarenakan adanya kenaikan permintaan daging sapi menjelang Natal dan Tahun Baru, kata dia, maka wajar jika nantinya terjadi kenaikan harga komoditas tersebut.
"Tapi kami menjamin tidak akan ada kelangkaan, kalau untuk Natal dan Tahun Baru mungkin tidak akan seperti Lebaran," kata dia.
Pihaknya memastikan hingga saat ini belum ada minus permintaan dengan kebutuhan hingga saat ini dan juga tidak akan ada kelangkaan dari stok yang tersedia.
"Insha Allah enggak ada kelangkaan. Masih ada stok. Karena nggak permintaan sebanyak seperti lebaran," ujar Dodi.
Ketika ditanyakan tentang harga, Dodi mengatakan belum ada lonjakan harga hingga saat ini dan ia menilai wajar apabila ada kenaikan harga di tengah kenaikan permintaan.
"Kami mengimbau tidak memaksakan diri membeli daging sapi jika harga naik. Apabila kenaikan melebihi Rp150.000 maka kami akan mengantisipasi. Jika ada kenaikan tajam maka akan ada kebijakan dari pemerintah pusat terkait operasi pasar," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016
"Kalau menurut perhitungan kita masih aman menghadapi rayagung (hari raya agung/hari besar) masih aman, cuma perhitungan sampai Natal dan Tahun Baru 2017 kami masih aman, dilihat dari stok di gudang dan masyarakat," kata Kepala Dinas Peternakan Jawa Barat Dody Firman Nugraha, di Bandung, Kamis.
Ia menuturkan biasanya permintaan terhadap daging sapi menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru akan mengalami peningkatkan sekitar 10-15 persen dibandingkan pada bulan biasa.
"Untuk sapi rata-rata kita kurang lebih 500 ribu ton per ekor, kalau dihitung per bulaan sekitar 40-50 ribuan per ekor. Nah kalau hari besar keagamaan naik 10-15 persen dari itu," kata dia.
Dikarenakan adanya kenaikan permintaan daging sapi menjelang Natal dan Tahun Baru, kata dia, maka wajar jika nantinya terjadi kenaikan harga komoditas tersebut.
"Tapi kami menjamin tidak akan ada kelangkaan, kalau untuk Natal dan Tahun Baru mungkin tidak akan seperti Lebaran," kata dia.
Pihaknya memastikan hingga saat ini belum ada minus permintaan dengan kebutuhan hingga saat ini dan juga tidak akan ada kelangkaan dari stok yang tersedia.
"Insha Allah enggak ada kelangkaan. Masih ada stok. Karena nggak permintaan sebanyak seperti lebaran," ujar Dodi.
Ketika ditanyakan tentang harga, Dodi mengatakan belum ada lonjakan harga hingga saat ini dan ia menilai wajar apabila ada kenaikan harga di tengah kenaikan permintaan.
"Kami mengimbau tidak memaksakan diri membeli daging sapi jika harga naik. Apabila kenaikan melebihi Rp150.000 maka kami akan mengantisipasi. Jika ada kenaikan tajam maka akan ada kebijakan dari pemerintah pusat terkait operasi pasar," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016