Bandung (Antaranews Jabar) - Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat menargetkan sebanyak 15.000 hewan bisa ikut dalam program asuransi ternak yang digagas pemda pada 2018.
"Hingga saat ini, baru sekitar empat ribu ekor hewan yang sudah ikut asuransi ternak dari target 15 ribu ekor hewan ternak sepanjang tahun 2018 ini. Tahun lalu, total ada 17 ribu ekor hewan yang ikut asuransi ternak di Jawa Barat," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat Dewi Sartika ketika dihubungi melalui telepon di Bandung, Minggu.
Ia mengatakan program asuransi ternak di Jawa Barat sudah digulirkan sejak tiga tahun lalu dengan tujuan untuk menyejahterakan peternak yang ada di wilayah tersebut.
"Ini diadakan sebagai bentuk jaminan karena kita ingin berdaya saing dan peternak ingin tenang atau dapat jaminan kalau ada apa-apa dengan hewan ternaknya, dia percaya diri. Kadang-kadang peternak kalau punya dua ekor saya gak mampu tali kalau ada jaminan dia jadi serius dan tenang," kata dia.
Menurut dia, cara untuk ikut serta dalam asuransi ternak cukup mudah yakni peternak tinggal mengajukan permohonan keikutsertaannya ke koperasi peternak atau dinas peternakan di tingkat kabupaten/kota.
"Ini kan kerja sama dengan PT Jasindo. Jasindo ini punya cabang-cabang di daerah, jadi dia terus menyosialisasikan asuransi ternak ini kepada peternak," ujar Dewi.
Premi yang harus dibayar peternak jika ikut serta dalam asuransi ternak cukup murah yakni Rp40 ribu per tahun.
"Preminya itu sebenarnya Rp200 ribu per tahun, tapi dibayar pemerintah Rp40 ribu selama satu tahun dan tahun berikutnya bayar Rp40 ribu. Jadi terjangkau. Ini kan jaminan dari pemerintah," kata dia.
Ia menambahkan antusiasme peternak di Jawa Barat untuk ikut program asuransi ternak cukup bagus karena dengan membayar Rp40 ribu per tahun jika terjadi sesuatu dengan hewan ternaknya akan diganti dengan uang sebesar Rp10 juta.