Antarajabar.com - Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mencatat ada tiga warga kabupaten itu yang menjadi korban perdagangan manusia ke Timur Tengah dengan bermodus penyaluran Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

"Ketiga korban ditawari sponsor untuk bekerja di luar negeri menjadi pekerja rumah tangga dengan negara tujuan Qatar," kata Kepala Bidang Sosial Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Indramayu Zulkarnaen di Cirebon, Rabu.

Ketiga korban itu adalah Waskem (29), Caswati (23), dan Nur Oniyah (29). Mereka ditipu akan dipekerjakan di Timur Tengah.

Zulkarnaen menuturkan ketiganya dibawa sponsor bernama Rosidi warga Desa Manggungan, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu dan diiming-iming bekerja dengan negara tujuan Qatar.

Sebelum pemberangkatan mereka sempat bertanya kepada pihak sponsor, apakah tujuan Timur Tengah sudah menerima TKI kembali, dikarenakan tujuan itu sudah ditutup, namun pihak sponsor menjawab sudah dibuka kembali.

"Korban pun terbujuk pihak sponsor yang menyatakan jika semua proses lulus dan ketiga korban melakukan medical chek up dan lulus, mereka pun mendapatkan uang sebesar Rp5 juta," tuturnya.

Ia menambahkan pada tanggal 8 September 2016 korban dibawa oleh sponsor ke Lampung untuk membuat paspor di Kantor Imigrasi Lampung.

Setelah pembuatan paspor mereka kemudian dibawa ke Jakarta untuk diberangkatkan ke Qatar dan korban ditempatkan di rumah kontrakan bersama korban yang lain.

Zulkarnaen melanjutkan ketiga korban hendak diterbangkan ke Qatar melalui Bandara Soekarno-Hatta. Pada saat pemeriksaan imigrasi mereka diamankan karena menggunakan visa turis

"Ketiganya kemudian diamankan dan korban dirujuk ke RPTC Bambu Apus untuk mendapatkan rehabilitasi dan pembinaan," katanya.

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016