Antarajabar.com - Pengamat Politik dari Universitas Katholik Parahyangan Bandung Asep Warlan menilai rencana pembentukan "Dedi Balad Kuring" oleh sejumlah kalangan, bisa menjadi modal politik bagi Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menjadi calon gubernur Jawa Barat 2018.

"Kita tahu bersama bahwa sosok Dedi Mulyadi itu dikenal sebagai politisi dan birokrasi. Saya kira wajar kalau ada deklarasi ini (Dedi Balag Kuring). Ini wajar sebagai upaya menyiapkan kekuatan dari `bawah`," kata Asep Warlan ketika dihubungi melalui telepon, Minggu.

Asep menyarankan agar Dedi Mulyadi juga membangun jaringan dengan tokoh agama Islam atau ormas Islam di Jawa Barat untuk lebih menguatkan jaringannya jika ingin maju sebagai calon gubernur pada Pilkada Jawa Barat 2018.

"Saya melihat selama ini untuk jaringan yang berhubungan dengan budaya, Pak Dedi Mulyadi sangat kuat. Dan saya sarankan agar Pak Dedi juga menguatkan jaringannya dengan tokoh agama Islam yang ada di Jabar," kata dia.

Menurut dia, salah satu keberhasilan Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar pada Pilkada Jawa Barat 2013 adalah kuatnya jaringan yang mereka bangun dengan tokoh agama di Jawa Barat.

"Bangun lah jaringan tokoh agama, apalagi tokoh agama tersebut punya pengaruh kuat di Jawa Barat," ujar Asep.

Sebelumnya, sejumlah kalangan dari berbagai profesi akan mendeklarasikan sebuah perkumpulan pendukung Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menjadi calon gubernur Jabar 2018 bernama "Dedi Balad Kuring" yang akan menyosialisasikan Dedi di kabupaten/kota yang ada di Jabar.

"Saya dan kawan-kawan sudah mengamati kepemimpinan Dedi di Purwakarta sejak lima tahun ke belakang. Ternyata gaya kepemimpinan Dedi bisa membawa kemajuan Purwakarta. Tentunya hal ini dibutuhkan untuk Jabar," kata Pencetus ide "Dedi Balad Kuring", D Ardiwinata dalam siaran tertulisnya.

Ia mengatakan, perkumpulan Dedi Balad Kuring akan diisi oleh orang-orang dari berbagai profesi seperti orang perbankan, manajer di sejumlah pabrik, aktivis lingkungan, aktivis buruh, aktivis98, ustad, budayawan, dosen aktivis sosial untuk kemajuan desa, komunitas kreatif IT, pencinta musik dan artis sunda, bobotoh klub sepakbola Persib.

"Dan bahkan para penggemar musik cadas pun atau personil salah-satu musik underground ikut berkumpul dalam wadah Dedi Balad Kuring," katanya. 

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016