Pemerintah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, bergerak cepat dalam menangani dampak bencana angin puting beliung yang merusak puluhan rumah di Blok Tegur RT 16, 17, dan 18 Desa Pabean Ilir, Kecamatan Pasekan, pada Rabu (8/1) dini hari.
Bupati Indramayu Nina Agustina di Indramayu, Rabu, mengatakan peristiwa tersebut menyebabkan kerusakan pada 23 rumah warga, dengan rincian 10 rumah rusak berat, 13 rumah rusak ringan hingga sedang, serta tujuh pohon tumbang.
Kendati menyebabkan kerusakan bangunan, pihaknya menjamin tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
“Kami sudah menugaskan tim terkait untuk bergerak cepat melakukan penanganan, mengecek kondisi warga terdampak, serta memastikan kebutuhan mendesak seperti logistik segera disalurkan,” katanya.
Nina menyampaikan Pemerintah Kecamatan Pasekan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial, dan instansi terkait telah melakukan sejumlah langkah penanganan di lokasi kejadian.
Dia menuturkan, penanganan itu berupa memotong pohon tumbang yang menghalangi jalan, membersihkan puing-puing, dan memastikan aliran listrik aman.
“Pemkab Indramayu memastikan seluruh kebutuhan warga terdampak akan menjadi prioritas utama dalam penanganan bencana tersebut,” katanya.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Indramayu Asep Abdul Mukti mengimbau masyarakat sekitar, agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang sering terjadi pada musim hujan.
Ia juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi cuaca yang tidak menentu, guna mengurangi potensi kerugian dan bahaya lebih lanjut.
Dia menambahkan bencana hidrometeorologi seperti angin kencang, banjir, longsor, dan gelombang pasang kerap terjadi di berbagai wilayah Indonesia selama musim penghujan.
“Kami mengingatkan warga untuk memangkas cabang-cabang pohon besar yang rawan tumbang dan selalu memantau informasi cuaca dari sumber terpercaya. Misalnya BMKG,” tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2025