Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menginstruksikan seluruh camat di wilayahnya untuk aktif membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB).
Penjabat (Pj) Bupati Cirebon Wahyu Mijaya di Cirebon, Jumat, mengatakan langkah ini menjadi salah satu program prioritas daerah untuk mendorong pemberdayaan UMKM dan meningkatkan ekonomi di tingkat desa.
Baca juga: Kabupaten Cirebon terbitkan 28.937 NIB untuk bantu UMKM
Ia menjelaskan NIB merupakan dokumen penting bagi pelaku usaha untuk mendapatkan izin resmi, melalui sistem perizinan berbasis risiko yang terintegrasi secara elektronik atau Online Single Submission Risk-Based Approach (OSS-RBA).
“NIB fungsinya bukan hanya sebagai identitas usaha, tetapi bisa mempermudah pelaku UMKM untuk mengakses berbagai fasilitas dan layanan pemerintah. Kami menginstruksikan camat untuk lebih aktif mendukung proses penerbitannya,” katanya.
Wahyu menyebutkan dari Januari hingga Agustus 2024, Kabupaten Cirebon telah menerbitkan sebanyak 28.937 NIB untuk pelaku UMKM.
Selain NIB, pihaknya juga mendorong seluruh desa dan kelurahan di Kabupaten Cirebon untuk menciptakan produk unggulan yang mampu bersaing di pasar lokal maupun nasional.
“Kami memahami setiap desa dan kecamatan memiliki tantangan berbeda. Namun, inovasi dan kolaborasi menjadi kunci untuk mendorong potensi lokal,” ujarnya.
Selain itu, Wahyu mengungkapkan capaian investasi di Kabupaten Cirebon telah menembus Rp1,9 triliun pada triwulan II-2024.
Capaian ini, menurutnya, tidak lepas dari peran aktif UMKM yang menjadi motor penggerak ekonomi di Kabupaten Cirebon.
Sementara itu Camat Plered Dindin mengatakan pihaknya terus berupaya mempercepat penerbitan NIB bagi UMKM di wilayahnya.
Ia menuturkan saat ini dari 84 UMKM di Kecamatan Plered, sekitar 35 persen telah memiliki NIB, dengan 30 di antaranya baru terdaftar dalam program tersebut.
“Butuh kerja sama dengan dinas terkait untuk menggelar layanan penerbitan NIB secara lebih intensif. Ini penting agar UMKM bisa tumbuh dengan legalitas yang jelas,” tuturnya.
Ia menambahkan Kecamatan Plered juga fokus pada pengembangan desa unggulan, serta saat ini terdapat empat desa wisata unggulan yakni Trusmi Wetan, Cangkring, Gamel dan Kaliwulu.
“Harapan kami, semua desa di Kecamatan Plered dapat menciptakan inovasi yang berkelanjutan, sehingga mampu hidup mandiri dan meningkatkan taraf ekonomi warganya,” ucap dia.
Baca juga: UMKM dan koperasi bantu pulihkan ekonomi di Cirebon
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024