Antarajabar.com - Pemerintah Amerika Serikat melalui Badan Pembangunan Internasional AS mengumumkan periode baru pendanaan melalui Program Kemitraan Peningkatan Keterlibatan dalam Penelitian (PEER) untuk penelitian tentang perubahan iklim, pendidikan dan perdagangan satwa liar.
"Amerika Serikat merasa gembira dapat membantu mengembangkan jejaring para ilmuwan di Indonesia," kata Wakil Duta Besar AS Brian McFeeters dalam keterangan pers Kedutaan AS untuk Indonesia yang diterima Antara di Jakarta, Kamis.
Dalam keterangan tersebut juga menyatakan bahwa pengajuan aplikasi pendanaan untuk ilmuwan tersebut telah dibuka dan batas waktu penerimaan adalah 15 Januari 2016.
PEER merupakan kegiatan pemberian dana melalui proses kompetitif yang mengundang ilmuwan dari negara-negara berkembang untuk mendukung penelitian tentang berbagai permasalahan pembangunan kunci yang penting bagi USAID.
PEER dilakukan di bawah kemitraan dengan pihak-pihak yang mendapatkan dana dari Pemerintah AS dan swasta tertentu.
Program PEER USAID hingga saat ini telah memberikan dana penelitian 1,6 juta dolar AS kepada 37 peneliti dari Indonesia.
Pada tahun 2015, dana diberikan pada tujuh kegiatan penelitian yang membantu melestarikan keanekaragaman hayati laut, melindungi lingkungan dan mempromosikan pendidikan di Indonesia.
Nilai dari inisiatif PEER ini tidak dapat dihitung hanya dengan ditemukannya sejumlah data baru dan pengetahuan berharga yang berguna untuk Indonesia dan negara-negara lainnya, tapi juga untuk meningkatkan kapasitas penelitian dan pembangunan Indonesia yang nantinya akan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya, ujar Brian.
Dalam periode ini, pelamar diminta mengajukan pra-proposal sepanjang dua halaman dalam Bahasa Inggris dan sudah diterima paling lambat tanggal 15 Januari 2016.
Pada akhir bulan Februari, pelamar yang terpilih akan diminta untuk mengirimkan proposal lengkap yang harus diserahkan pada bulan April 2016.
Untuk informasi lengkap atau cara mengajukan proposal lengkap, kunjungi situs web National Academies of Science: http://goo.gl/syxxiR.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015
"Amerika Serikat merasa gembira dapat membantu mengembangkan jejaring para ilmuwan di Indonesia," kata Wakil Duta Besar AS Brian McFeeters dalam keterangan pers Kedutaan AS untuk Indonesia yang diterima Antara di Jakarta, Kamis.
Dalam keterangan tersebut juga menyatakan bahwa pengajuan aplikasi pendanaan untuk ilmuwan tersebut telah dibuka dan batas waktu penerimaan adalah 15 Januari 2016.
PEER merupakan kegiatan pemberian dana melalui proses kompetitif yang mengundang ilmuwan dari negara-negara berkembang untuk mendukung penelitian tentang berbagai permasalahan pembangunan kunci yang penting bagi USAID.
PEER dilakukan di bawah kemitraan dengan pihak-pihak yang mendapatkan dana dari Pemerintah AS dan swasta tertentu.
Program PEER USAID hingga saat ini telah memberikan dana penelitian 1,6 juta dolar AS kepada 37 peneliti dari Indonesia.
Pada tahun 2015, dana diberikan pada tujuh kegiatan penelitian yang membantu melestarikan keanekaragaman hayati laut, melindungi lingkungan dan mempromosikan pendidikan di Indonesia.
Nilai dari inisiatif PEER ini tidak dapat dihitung hanya dengan ditemukannya sejumlah data baru dan pengetahuan berharga yang berguna untuk Indonesia dan negara-negara lainnya, tapi juga untuk meningkatkan kapasitas penelitian dan pembangunan Indonesia yang nantinya akan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya, ujar Brian.
Dalam periode ini, pelamar diminta mengajukan pra-proposal sepanjang dua halaman dalam Bahasa Inggris dan sudah diterima paling lambat tanggal 15 Januari 2016.
Pada akhir bulan Februari, pelamar yang terpilih akan diminta untuk mengirimkan proposal lengkap yang harus diserahkan pada bulan April 2016.
Untuk informasi lengkap atau cara mengajukan proposal lengkap, kunjungi situs web National Academies of Science: http://goo.gl/syxxiR.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015