Antarajabar.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyiapkan pembuatan analisis dampak lingkungan (amdal) dari pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Tasikmalaya.
        
"Untuk studi kelayakan  sudah selesai, sekarang sedang disusun amdal untuk trase kedua. Amdal ini nanti akan dipresentasikan ke kementerian," kata Kepala Dinas Bina Marga Jawa Barat M Guntoro, di Bandung, Selasa.
        
Ia menuturkan Tol Cileunyi-Tasikmalaya direncanakan akan terhubung ke jalur Tol Cilacap-Yogjakarta karena satu dari sembilan exit tolnya berada di Kota Banjar.
        
"Tol Citas (Cileunyi-Tasikmalaya) ini akan nyambung jalur tol Jateng yakni ke Tol Cilacap yang sedang dibangun," kata dia.
        
Ia menuturkan Pemprov Jawa Barat memiliki komitmen kuat untuk membangun tol tersebut dan Pemerintah pusat mendukung penuh pembangunan ruas tol ini.
        
Menurut dia, berdasarkan hasil rapat bersama seluruh stakehoder, pihaknya berencana untuk segera melakukan pembebasan lahan Tol Cileunyi-Tasikmalaya pada tahun 2016.
        
"Jadi sesuai kesepakatan dengan Bappeda, tahun depan akan kita coba untuk pembebasan lahan baik dihulu maupun hilir. Yang jelas harus ada pembebasan lahan, tapi yang penting Tol Citas masuk slot jaringan jalan tol nasional dulu," katanya.
        
Angaran untuk hal tersebut diproyeksikan untuk masuk dalam kebijakan anggaran tahun depan namun ketika ditanyakan tentang jumlah investasi Tol Cileunyi-Tasikmalaya ia tidak mengetahui tentang hal itu.
        
Sebelumnya Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa telah bertemu dengan staf ahli Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Dirjen Bina Marga untuk membahas rencana pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Tasikmalaya.
        
Iwa menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang akan membangun jalan tol ini tahun 2015 ini.
        
"Sejumlah proyek tol di Jabar sudah mulai bergerak. Dari tol Cisumdawu, Soroja, hingga Bocimi. Sekarang saya ingin mengawal agar Tol Citas bisa jadi," kata dia.
        
Menurut dia, pembangunan tol yang akan memiliki panjang sekitar 60 km tersebut memang sudah sangat mendesak karena tiap tahun warga dihadapkan pada kemacetan di Jalur Selatan Jabar.
        
"Utamanya saat mudik Lebaran di jalur Rancaekek, Nagreg, Limbangan, Malangbong, Gentong, Ciawi, Tasikmalaya, Ciamis sampai Banjar sudah tidak memadai," kata dia.

Pewarta: Ajats

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015