Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, membangun fasilitas sumber air bersih di Kecamatan Sedong untuk membantu warga serta sebagai bagian dari upaya intervensi percepatan penurunan angka stunting di daerah itu.

“Fasilitas ini dihadirkan sebagai strategi untuk intervensi stunting. Kami bersama Kantor Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat sudah meresmikan fasilitas ini,” kata Penjabat (Pj) Bupati Cirebon Wahyu Mijaya di Cirebon, Sabtu.

Ia menjelaskan ketersediaan air bersih menjadi salah satu langkah intervensi penting dalam percepatan penurunan stunting, sehingga pihaknya memutuskan untuk membangun fasilitas tersebut.

Wahyu menyebutkan proses pemetaan dan pengkajian sebelumnya dilakukan untuk membangun fasilitas ini. Hasilnya beberapa kawasan khususnya di Desa Winduhaji, Kecamatan Sedong, Cirebon, sering mengalami krisis air bersih selama musim kemarau.

“Pembuatan fasilitas sumber air bersih ini dibutuhkan, sebagai solusi jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat di kawasan tersebut,” katanya.

Berdasarkan data terbaru, kata dia, terdapat 97 keluarga berisiko stunting (KRS) di Desa Winduhaji, dengan 27 balita mengalami gizi kurang dan sangat kurang.

Mengacu pada data tersebut, Pemkab Cirebon kemudian melakukan pengeboran sumber air bersih dengan kedalaman 162 meter dan sudah melebihi target awal sekitar 140 meter.
Wahyu menyampaikan pembangunan sarana air bersih diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup warga, terutama dalam menyediakan akses air yang layak bagi 300 kepala keluarga (KK) di desa tersebut.

“Ke depannya, fasilitas ini akan dilengkapi dengan pompa dan lubang pengeboran yang lebih besar untuk memperlancar distribusi air,” ujarnya.

Dia menambahkan Pemkab Cirebon dan BKKBN Jabar juga menggelar peringatan puncak Hari Kontrasepsi Sedunia 2024 di Posyandu Desa Winduhaji, serta mengkampanyekan gerakan untuk menjaga kesehatan keluarga dan asupan gizi anak.

“Dengan berbagai program ini, kami berharap kasus stunting tidak hanya berkurang, tetapi bisa dicegah,” ucap dia.


 

Pewarta: Fathnur Rohman

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024