Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, memperluas program sapu bersih sampah untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan mengatasi persoalan sampah yang menumpuk di tempat pembuangan ilegal pada sejumlah desa di daerah itu.
“Kami memperluas cakupan program ini ke desa yang berada di Cirebon bagian timur agar persoalan sampah liar yang selama bertahun-tahun mengganggu lingkungan dapat diatasi secara tuntas,” kata Penjabat (Pj) Bupati Cirebon Wahyu Mijaya di Cirebon, Minggu.
Baca juga: Pemkab Cirebon jamin netralitas ASN dan kades di Pilkada dengan pakta integritas
Baca juga: Pemkab Cirebon jamin netralitas ASN dan kades di Pilkada dengan pakta integritas
Ia menjelaskan saat ini program tersebut sudah dilaksanakan di Desa Pangenan, Cirebon, untuk membersihkan sampah yang menumpuk selama empat tahun.
Tumpukan sampah itu, kata dia, berasal dari masyarakat setempat yang belum teredukasi dalam menjaga lingkungan sekitar, sehingga mereka sering membuang sampah di lokasi tak berizin.
Wahyu menyebutkan dalam aksi bersih-bersih ini pihaknya melibatkan masyarakat, komunitas, serta perangkat desa setempat untuk bersama-sama membersihkan sampah tersebut.
“Sampah yang menumpuk selama empat tahun berhasil dibersihkan, dan sebagai tindak lanjut, kami akan menyediakan kontainer sampah untuk mencegah penumpukan kembali,” ujarnya.
Ia memastikan kontainer yang ditempatkan itu nantinya diangkut secara rutin oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon, sehingga kebersihan di Desa Pangenan dapat terjaga.
“Pada prinsipnya program ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam menanggulangi persoalan sampah liar yang telah lama menjadi masalah di berbagai desa,” tuturnya.
Sementara itu Kepala DLH Kabupaten Cirebon Iwan Ridwan Hardiawan menyampaikan dalam pelaksanaan program ini, pihaknya juga melakukan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah berkelanjutan.
Menurutnya, masyarakat perlu melakukan pemilahan secara berkala terhadap sampah, sebelum dikirim ke lokasi pembuangan yang tersedia di setiap desa.
Iwan mengungkapkan bahwa potensi produksi sampah di Kabupaten Cirebon, dari aktivitas rumah tangga bisa mencapai 1.200 ton per hari.
“Kami terus memberikan edukasi kepada warga agar lebih peduli terhadap sampah, sehingga kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan semakin meningkat,” kata Iwan.
Lebih lanjut, dia mengatakan DLH berencana menjalin kerja sama dengan pemerintah desa melalui perjanjian (MoU) untuk memastikan pengangkutan sampah berjalan lancar.
Selain itu, DLH Kabupaten Cirebon bakal memperbanyak dan membangun tempat pembuangan sementara (TPS) di setiap desa.
Selain itu, DLH Kabupaten Cirebon bakal memperbanyak dan membangun tempat pembuangan sementara (TPS) di setiap desa.
Ia berharap perluasan program ini mampu menciptakan sistem pengelolaan sampah yang lebih efektif dan berkelanjutan, sehingga permasalahan sampah liar di desa-desa dapat diminimalisasi.
“Kami ingin memastikan sistem pengelolaan sampah di desa dapat berjalan dengan baik,” ucap dia.
Baca juga: Pemkab Cirebon targetkan prevalensi stunting turun jadi 14 persen di 2025
Baca juga: Pemkab Cirebon targetkan prevalensi stunting turun jadi 14 persen di 2025
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024