Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Jawa Barat menggencarkan sosialisasi pola hidup sehat untuk menghindari berbagai macam penyakit, termasuk penyakit menular terutama saat musim kemarau di mana warga agar tidak menggunakan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari.
Kepala Bidang Penanganan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Cianjur dr Frida Layla Yahya di Cianjur Jumat mengatakan, seiring masuknya musim kemarau dapat menimbulkan berbagai macam penyakit termasuk penyakit kulit karena sulitnya mendapatkan air bersih.
Baca juga: Pemkab Cianjur bangun 6 sumur bor penuhi kebutuhan air pertanian
"Kami mengimbau warga di wilayah terdampak kemarau tidak menggunakan air sungai untuk kebutuhan mandi, cuci, dan kakus -MCK- karena banyak risiko penyakit yang ditimbulkan," katanya.
Air sungai yang terkontaminasi zat berbahaya digunakan untuk mandi dan cuci akan berisiko menimbulkan penyakit kulit seperti gatal dan eksim karena jamur atau virus, saat digunakan untuk membersihkan bahan makanan dan alat makan dapat terkena infeksi pencernaan.
Sedangkan untuk pemanfaatan air sungai untuk kakus atau buang air besar, katanya, kotorannya akan terus mengalir sepanjang aliran sungai sehingga dapat menjadi polusi air dan menjadi sumber penyakit bagi warga hilir yang menggunakan air sungai untuk MCK.
"Kami tidak menganjurkan menggunakan air sungai untuk MCK karena dapat jadi mengandung bakteri, zat berbahaya, jamur, maupun virus yang bisa menimbulkan penyakit baik kulit maupun pencernaan," katanya.
Dia menyarankan warga yang mengalami kesulitan air bersih untuk berkoordinasi dengan pemerintah mulai RT/RW hingga kecamatan, guna mengajukan permintaan penyediaan air bersih ke PDAM, Dinas Perkim, PMI, atau lembaga lain yang berwenang.
Meski di beberapa kecamatan mulai mengalami kesulitan air bersih karena kemarau, namun tren penyakit kulit maupun pencernaan dinilai belum mengalami peningkatan yang signifikan, termasuk penyakit yang ditimbulkan karena cuaca.
"Kami sudah meminta tenaga kesehatan puskesmas di Cianjur menggencarkan sosialisasi ke masyarakat terkait pola hidup sehat terutama saat musim kemarau, serta memberikan pelayan cepat hingga ke rumah warga setiap akhir pekan," katanya.
Baca juga: Cianjur lakukan berbagai langkah antisipasi El Nino
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
Kepala Bidang Penanganan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Cianjur dr Frida Layla Yahya di Cianjur Jumat mengatakan, seiring masuknya musim kemarau dapat menimbulkan berbagai macam penyakit termasuk penyakit kulit karena sulitnya mendapatkan air bersih.
Baca juga: Pemkab Cianjur bangun 6 sumur bor penuhi kebutuhan air pertanian
"Kami mengimbau warga di wilayah terdampak kemarau tidak menggunakan air sungai untuk kebutuhan mandi, cuci, dan kakus -MCK- karena banyak risiko penyakit yang ditimbulkan," katanya.
Air sungai yang terkontaminasi zat berbahaya digunakan untuk mandi dan cuci akan berisiko menimbulkan penyakit kulit seperti gatal dan eksim karena jamur atau virus, saat digunakan untuk membersihkan bahan makanan dan alat makan dapat terkena infeksi pencernaan.
Sedangkan untuk pemanfaatan air sungai untuk kakus atau buang air besar, katanya, kotorannya akan terus mengalir sepanjang aliran sungai sehingga dapat menjadi polusi air dan menjadi sumber penyakit bagi warga hilir yang menggunakan air sungai untuk MCK.
"Kami tidak menganjurkan menggunakan air sungai untuk MCK karena dapat jadi mengandung bakteri, zat berbahaya, jamur, maupun virus yang bisa menimbulkan penyakit baik kulit maupun pencernaan," katanya.
Dia menyarankan warga yang mengalami kesulitan air bersih untuk berkoordinasi dengan pemerintah mulai RT/RW hingga kecamatan, guna mengajukan permintaan penyediaan air bersih ke PDAM, Dinas Perkim, PMI, atau lembaga lain yang berwenang.
Meski di beberapa kecamatan mulai mengalami kesulitan air bersih karena kemarau, namun tren penyakit kulit maupun pencernaan dinilai belum mengalami peningkatan yang signifikan, termasuk penyakit yang ditimbulkan karena cuaca.
"Kami sudah meminta tenaga kesehatan puskesmas di Cianjur menggencarkan sosialisasi ke masyarakat terkait pola hidup sehat terutama saat musim kemarau, serta memberikan pelayan cepat hingga ke rumah warga setiap akhir pekan," katanya.
Baca juga: Cianjur lakukan berbagai langkah antisipasi El Nino
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024