Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Kabupaten Ciamis, Jawa Barat memberikan pelatihan bagi warga binaan agar memiliki keterampilan membuat coir net atau produk anyaman dari serat kelapa yang bernilai jual ekspor sehingga nanti bisa memiliki kemandirian ekonomi.
"Harapan kami warga binaan pemasyarakatan setelah bebas tentunya sudah bisa mandiri, dan yang paling penting tidak mengulangi lagi perbuatan melanggar hukum," kata Kepala Lapas Kelas II B Ciamis, Beni Nurrahman saat kegiatan proses pembuatan coir net untuk persiapan ekspor di Lapas Ciamis, Selasa.
Ia menuturkan Lapas Ciamis sementara baru memiliki 36 warga binaan pemasyarakatan yang sudah memiliki keterampilan dalam pembuatan coir net dari bahan baku serabut kelapa itu.
Latihan keterampilan itu, kata dia, akan terus dilakukan agar semakin banyak warga binaan memiliki keahlian dalam membuat coir net, sehingga ke depannya saat kembali ke masyarakat sudah memiliki keahlian untuk menjadi sumber penghasilan.
"Harapan kita akan terus bertambah warga binaan pemasyarakatan yang ikut dalam giat ini," katanya.
Ia menyampaikan Lapas Ciamis selama ini terus berupaya melakukan pembinaan kepada warga binaan pemasyarakatan dengan memberikan berbagai keterampilan, salah satunya membuat anyaman coir net yang bekerja sama dengan PT Agri Lestari Nusantara perusahaan ekspor produk tersebut.
Mereka yang sudah memiliki keterampilan itu, kata dia, akan menjadi bekal agar bisa hidup mandiri dengan terjun ke bidang usaha tersebut yang pasarnya sudah jelas, seperti saat ini akan diekspor ke Korea Selatan.
"Kebetulan kebutuhan coir net ini diperuntukkan untuk ekspor ke Korea, ini salah satu kerja sama terkait dengan pembinaan kemandirian buat warga binaan Lapas Ciamis," katanya.
Ia mengatakan bahan baku dari serabut kelapa yang dibuat oleh warga binaan Lapas Ciamis itu diolah menjadi tali dengan warna alami yang memiliki tahan lama sehingga bisa diterima oleh pasar di Korea Selatan.
Produk itu, lanjut dia, memiliki kegunaan dalam sektor pertanian seperti untuk tali pengikat tanaman merambat, kemudian untuk industri kerajinan tangan yang biasa digunakan untuk budidaya tiram ramah lingkungan.
"Karena coir net terbuat dari bahan organik dan dapat terurai, sehingga membuat coir net ini ramah terhadap lingkungan," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Lapas Ciamis latih warga binaan agar terampil membuat coir net
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
"Harapan kami warga binaan pemasyarakatan setelah bebas tentunya sudah bisa mandiri, dan yang paling penting tidak mengulangi lagi perbuatan melanggar hukum," kata Kepala Lapas Kelas II B Ciamis, Beni Nurrahman saat kegiatan proses pembuatan coir net untuk persiapan ekspor di Lapas Ciamis, Selasa.
Ia menuturkan Lapas Ciamis sementara baru memiliki 36 warga binaan pemasyarakatan yang sudah memiliki keterampilan dalam pembuatan coir net dari bahan baku serabut kelapa itu.
Latihan keterampilan itu, kata dia, akan terus dilakukan agar semakin banyak warga binaan memiliki keahlian dalam membuat coir net, sehingga ke depannya saat kembali ke masyarakat sudah memiliki keahlian untuk menjadi sumber penghasilan.
"Harapan kita akan terus bertambah warga binaan pemasyarakatan yang ikut dalam giat ini," katanya.
Ia menyampaikan Lapas Ciamis selama ini terus berupaya melakukan pembinaan kepada warga binaan pemasyarakatan dengan memberikan berbagai keterampilan, salah satunya membuat anyaman coir net yang bekerja sama dengan PT Agri Lestari Nusantara perusahaan ekspor produk tersebut.
Mereka yang sudah memiliki keterampilan itu, kata dia, akan menjadi bekal agar bisa hidup mandiri dengan terjun ke bidang usaha tersebut yang pasarnya sudah jelas, seperti saat ini akan diekspor ke Korea Selatan.
"Kebetulan kebutuhan coir net ini diperuntukkan untuk ekspor ke Korea, ini salah satu kerja sama terkait dengan pembinaan kemandirian buat warga binaan Lapas Ciamis," katanya.
Ia mengatakan bahan baku dari serabut kelapa yang dibuat oleh warga binaan Lapas Ciamis itu diolah menjadi tali dengan warna alami yang memiliki tahan lama sehingga bisa diterima oleh pasar di Korea Selatan.
Produk itu, lanjut dia, memiliki kegunaan dalam sektor pertanian seperti untuk tali pengikat tanaman merambat, kemudian untuk industri kerajinan tangan yang biasa digunakan untuk budidaya tiram ramah lingkungan.
"Karena coir net terbuat dari bahan organik dan dapat terurai, sehingga membuat coir net ini ramah terhadap lingkungan," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Lapas Ciamis latih warga binaan agar terampil membuat coir net
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024