Antarajawabarat.com, 21/4 - Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, mencatat dari 65.023 perempuan menjalani pemeriksaan kanker serviks, sebanyak 1.108 perempuan diantaranya terdeteksi positif serviks hingga harus mendapatkan penanganan medis secara intensif.
"Sampai saat ini di Jabar yang sudah diperiksa 65.023 orang, dan yang diperiksa didapatkan 1.108 wanita yang terdeteksi positif serviks," kata Kepala Dinas Keseahatan Jabar dr. Alma Lucyati usai Pencanangan Program Nasional Percepatan Peningkatan Peran serta Masyarakat Dalam Pencegahan Deteksi Dini pada Perempuan Indonesia di Puskesmas Cimahi Tengah, Selasa.
Ia menuturkan, Provinsi Jabar terus berupaya melakukan pencegahan dan deteksi dini terhadap penyakit kanker serviks yang menyerang kaum perempuan.
Pihaknya juga telah menyiapkan dokter umum dan penambahan alat kesehatan untuk Puskesmas disetiap kota/kabupaten agar dapat melakukan pemeriksaan kanker serviks secara IVA (Inpeksi Visual Asam Asetat).
"Kesiapan penambahan Puskesmas untuk mampu melakukan pemeriksaan IVA di Jabar," katanya.
Alma menambahkan, kesiapan lainnya dalam penanganan kanker serviks yakni dengan menjalin kesepakatan bersama BKKBN, BPJS Kesehatan, organisasi profesi dan Penggerak PKK kota/kabupaten.
Sasaran lainnya, lanjut Alma, yaitu kaum perempuan pekerja di Jabar menjadi perhatian untuk diperiksa kesehatan kewanitaannya.
"Di Jabar 17 ribu pekerja perempuan buruh di perusahaan diperiksa, dan Insya Allah akan ditindak lanjuti kalau ada yang positif," katanya.
Ketua PKK Provinsi Jabar Netty Heryawan menyatakan, kualitas sumber daya manusia harus menjadi jaminan untuk pembangunan negara, diantaranya dengan menjaga kesehatan kaum perempuan.
"Kesehatan menjadi sebuah kebutuhan yang sangat dasar bagi manusia, dan menjadi jaminan pembangunan negara," katanya.
Ia menegaskan, jaminan kesehatan harus menyeluruh tanpa terkecuali, termasuk harus menyentuh daerah terpencil.
Ia berharap, menjaga kesehatan dengan memeriksakan diri sejak dini terhadap ancaman kanker serviks harus dilakukan oleh kaum perempun di Jabar, umumnnya Indonesia.
"Paradigma mencegah lebih baik daripada mengobati, maka deteksi kanker rahim dengan metode IVA ini harus dilakukan, karena kalau kita sehat maka pengasuhan akan baik, dan menghadirkan Indonesia sejahtera," katanya.
Sementara itu, kegiatan program tersebut dihadiri beberapa istri pejabat negara yang tergabung dalam Organisaasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE) dan Wali Kota Cimahi Atty Suharti serta unsur pejabat pemerintah daerah Cimahi dan Jabar.
Kegiatan tersebut digelar serupa dibeberapa daerah di Indonesia, kemudian teleconfrence dengan Ibu Negara Iriana Joko Widodo.***4***
Feri P
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015
"Sampai saat ini di Jabar yang sudah diperiksa 65.023 orang, dan yang diperiksa didapatkan 1.108 wanita yang terdeteksi positif serviks," kata Kepala Dinas Keseahatan Jabar dr. Alma Lucyati usai Pencanangan Program Nasional Percepatan Peningkatan Peran serta Masyarakat Dalam Pencegahan Deteksi Dini pada Perempuan Indonesia di Puskesmas Cimahi Tengah, Selasa.
Ia menuturkan, Provinsi Jabar terus berupaya melakukan pencegahan dan deteksi dini terhadap penyakit kanker serviks yang menyerang kaum perempuan.
Pihaknya juga telah menyiapkan dokter umum dan penambahan alat kesehatan untuk Puskesmas disetiap kota/kabupaten agar dapat melakukan pemeriksaan kanker serviks secara IVA (Inpeksi Visual Asam Asetat).
"Kesiapan penambahan Puskesmas untuk mampu melakukan pemeriksaan IVA di Jabar," katanya.
Alma menambahkan, kesiapan lainnya dalam penanganan kanker serviks yakni dengan menjalin kesepakatan bersama BKKBN, BPJS Kesehatan, organisasi profesi dan Penggerak PKK kota/kabupaten.
Sasaran lainnya, lanjut Alma, yaitu kaum perempuan pekerja di Jabar menjadi perhatian untuk diperiksa kesehatan kewanitaannya.
"Di Jabar 17 ribu pekerja perempuan buruh di perusahaan diperiksa, dan Insya Allah akan ditindak lanjuti kalau ada yang positif," katanya.
Ketua PKK Provinsi Jabar Netty Heryawan menyatakan, kualitas sumber daya manusia harus menjadi jaminan untuk pembangunan negara, diantaranya dengan menjaga kesehatan kaum perempuan.
"Kesehatan menjadi sebuah kebutuhan yang sangat dasar bagi manusia, dan menjadi jaminan pembangunan negara," katanya.
Ia menegaskan, jaminan kesehatan harus menyeluruh tanpa terkecuali, termasuk harus menyentuh daerah terpencil.
Ia berharap, menjaga kesehatan dengan memeriksakan diri sejak dini terhadap ancaman kanker serviks harus dilakukan oleh kaum perempun di Jabar, umumnnya Indonesia.
"Paradigma mencegah lebih baik daripada mengobati, maka deteksi kanker rahim dengan metode IVA ini harus dilakukan, karena kalau kita sehat maka pengasuhan akan baik, dan menghadirkan Indonesia sejahtera," katanya.
Sementara itu, kegiatan program tersebut dihadiri beberapa istri pejabat negara yang tergabung dalam Organisaasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE) dan Wali Kota Cimahi Atty Suharti serta unsur pejabat pemerintah daerah Cimahi dan Jabar.
Kegiatan tersebut digelar serupa dibeberapa daerah di Indonesia, kemudian teleconfrence dengan Ibu Negara Iriana Joko Widodo.***4***
Feri P
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2015