Balai Sentra Terpadu Inten Suweno (STIS) Kementerian Sosial (Kemensos) Cibinong-Bogor memberikan pelatihan keahlian kepada 15 Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dari Yayasan Rumah Pulih Jiwa (YRPJ) Kecamatan Ciranjang Cianjur Jawa Barat.

Ketua Yayasan Rumah Pulih Jiwa Rukman Syamsudin di Cianjur Selasa mengatakan, belasan orang warga binaan yang diikutsertakan dalam pelatihan mereka yang kondisi kejiwaannya sudah dipastikan membaik meski mereka masih mengkonsumsi obat.

"Mereka yang ikut pelatihan dipastikan dalam kondisi kejiwaan yang sudah membaik, karena selama di balai mereka harus mengikuti pelatihan selama tiga bulan dan mendapatkan fasilitas perawatan serta pengobatan secara gratis," katanya.

Dia menjelaskan, belasan warga binaan yang ikut dalam pelatihan sebelumnya diajukan YRPJ ke Kemensos RI, dengan harapan setelah tiga bulan mereka mendapatkan keahlian di bidang yang mereka pelajari, sehingga saat kembali ke masyarakat dapat memiliki daya saing yang sama.

Pihaknya meminta pelayanan bagi penderita disabilitas mental lebih diperhatikan pemerintah mulai dari pusat hingga daerah, karena saat ini marak kejadian pembunuhan yang dilakukan ODGJ seperti yang terjadi beberapa waktu lalu di Kabupaten Garut.

"Peran pemerintah sangat dibutuhkan, terlebih dengan maraknya kasus pembunuhan yang dilakukan ODGJ, salah satunya di Garut yang sempat viral di media sosial," katanya.

Saat ini, katanya, dari 63 pasien ODGJ yang dirawat di YRPJ sekitar 60 persen di antaranya ditanggung yayasan untuk berbagai kebutuhannya termasuk obat-obatan, meski pihaknya mendapat bantuan dari sejumlah donatur tidak tetap.

"Hanya 40 persen warga binaan yang biayanya ditanggung keluarga selama menjalani rehabilitasi, sehingga kami harus mencari sendiri meski dari bantuan donatur seadanya, kalau dari pemerintah tidak ada sama sekali," katanya.


 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024