Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengumpulkan Kepala Dinas Pendidikan kabupaten/kota dan Kantor Cabang Dinas (KCD) Disdik se-Jabar guna menyampaikan masukan terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin di Bandung, Jumat, mengatakan hal itu akan dilaksanakan usai pelaksanaan PPDB 2024 dengan mengadakan focus group discussion (FGD) untuk membicarakan evaluasi terkait pelaksanaannya.

Bey mengatakan nanti hasil dari FGD itu akan diteruskan ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk menjadi bahan masukan tahun ajaran baru ke depannya.

"Jadi yang idealnya seperti apa. Karena (masalah PPDB) ini berulang, kasihan. Orang tua mengakali, sekolah ditekan habis-habisan, kami juga berusaha menegakkan aturan dan masih ada keluhan," kata Bey di Gedung Sate Bandung.

Para tanggal 5 Juli 2024 hasil seleksi PPDB 2024 tahap dua dijadwalkan untuk diumumkan, namun Bey menyebut masih ada potensi calon peserta didik baru (CPD) dianulir bila ditemukan adanya kecurangan.

"Pengumuman itu hari ini, dan anulir bisa saja dilakukan," ujar Bey.

Selain itu, meski hari ini hasil PPDB 2024 tahap dua diumumkan, dia meminta masyarakat untuk tidak segan melapor bila memiliki bukti adanya indikasi kecurangan.
"Itu ada aturannya, kalau ada kecurangan lapor ke Plh Kadisdik, pasti akan kami tindak," ucapnya.

Diketahui hingga saat ini, tambah Bey, total ada 262 CPD yang telah dianulir oleh Dinas Pendidikan Jawa Barat akibat mengakali sistem zonasi.

"Terbukti di zonasi ada yang dianulir. Kami tidak ragu kalau ditemukan kecurangan. Di atas 200 yang pasti, dan masih terus bertambah," tuturnya.


 

Pewarta: Ricky Prayoga

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024