Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, mencatat realisasi investasi di kota itu sudah mencapai 60 persen atau sekitar Rp500 miliar dari target yang ditetapkan sebesar Rp800 miliar sampai akhir 2024.
 
“Target investasi di Kota Cirebon sebesar Rp800 miliar, dan sampai awal Juni 2024 capaiannya sudah 60 persen,” kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Cirebon Sosroharsono di Cirebon, Selasa.
 
Ia menjelaskan investasi di Kota Cirebon didominasi oleh kegiatan penanaman modal pada bidang perdagangan dan jasa. Sektor ini menjadi penopang perekonomian di wilayah tersebut sejak beberapa tahun ke belakang.
 
Menurutnya, capaian investasi ini dapat bertambah karena semua perizinan yang diperlukan investor bisa diurus dengan mudah lewat sistem Online Single Submission (OSS).
 
“Masih ada beberapa bulan ke depan, kami yakin target investasi ini bisa bertambah atau terlampaui. Misalnya pada 2023, realisasi investasi ini tembus sampai 150 persen,” ujarnya.
 
Meskipun luas wilayahnya kecil, kata Sosro, potensi investasi di Kota Cirebon masih terbuka lebar denganpengembangan Kawasan Rebana Metropolitan di Jawa Barat.
 
Ia menyebutkan Kota Cirebon bisa memainkan peran sebagai daerah khusus, untuk pembukaan kantor administrasi pada sektor perdagangan dan jasa.
 
“Jadi kegiatan industrinya bisa di daerah lain. Tapi kita bisa mengoptimalkan peran agar kantor  semuanya berpusat di Kota Cirebon,” katanya.
 
Pihaknya menjamin bakal menerapkan berbagai kebijakan yang memudahkan investsor, supaya menanamkan modal pada sektor tersebut.
 
“Perizinan sekarang sudah mudah dan bisa diakses secara daring. Kami berupaya agar iklim investasi Kota Cirebon tetap berkembang ke arah yang lebih baik,” tuturnya.
 
Sosro mengemukakan DPMTSP juga sudah menerbitkan lebih dari 5.000 Nomor Induk Berusaha (NIB) guna membantu pelaku usaha di sektor mikro hingga menengah untuk menjalankan bisnisnya.
 
Ia menambahkan penerbitan NIB tersebut menjadi salah satu program prioritas, agar perekonomian Kota Cirebon lebih berkembang.
 
“Target pada 2024 sebanyak 9.000 NIB. Kami berusaha agar penerbitannya semakin banyak, karena pelaku UMKM pun menjadi faktor penunjang dalam kegiatan investasi,” ucap dia.

 

Pewarta: Fathnur Rohman

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024