Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Barat menggelar pelatihan konversi kendaraan listrik di delapan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang diikuti guru dan siswa.
"Kita melakukan pelatihan kepada delapan SMK di Jabar. Kita latih guru dan juga muridnya," kata Kepala Bidang Ketenagalistrikan Dinas ESDM Jawa Barat Zaenal Arifin usai Diskusi Panel 'Towards a Sustainabel Future: Driving Global Partnerships for Human Capital Devlopment in Renewable Energy and Green Economy' di Gedung Sate Bandung, Rabu.
Ia menegaskan, pelatihan itu sebagai bentuk keseriusan Pemerintah Provinsi Jabar dalam mendukung energi yang ramah lingkungan.
Selain memberikan pelatihan, Pemprov Jabar juga memberikan bantuan peralatan termasuk sertifikasi bagi siswa SMK, sehingga diharapkan mereka memiliki kompetensi dalam mengkonversi kendaraan listrik.
"Itu sudah berjalan dari tahun 2023, dan tahun 2024 ini berjalan kembali pelatihan untuk mereka," tuturnya.
Bahkan, kata Zaenal, Pemprov Jabar juga mencatatkan sejarah dengan menjadi provinsi pertama di Indonesia yang menggunakan kendaraan listrik untuk operasional pemerintah, sebagai bagian dari komitmen Jabar dalam target penurunan emisi karbon dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan.
"Kita sangat cepat menerapkan teknologi ini, yang menjadi kebijakan pemerintah," ucap Zaenal.
Penggunaan kendaraan listrik ini dimulai dengan penggantian kendaraan dinas yang sebelumnya menggunakan bahan bakar fosil.
Sebanyak 100 unit mobil listrik telah disiapkan untuk berbagai keperluan operasional di lingkungan pemerintah provinsi.
Selain itu, Pemprov Jabar juga telah menyediakan 200 unit motor listrik untuk kebutuhan operasional harian di berbagai instansi.
"Penggunaan kendaraan listrik ini bukan hanya sekadar simbol, tetapi juga merupakan bentuk nyata dari upaya pemerintah dalam mendukung terciptanya lingkungan yang lebih baik," ujarnya.
"Kita melakukan pelatihan kepada delapan SMK di Jabar. Kita latih guru dan juga muridnya," kata Kepala Bidang Ketenagalistrikan Dinas ESDM Jawa Barat Zaenal Arifin usai Diskusi Panel 'Towards a Sustainabel Future: Driving Global Partnerships for Human Capital Devlopment in Renewable Energy and Green Economy' di Gedung Sate Bandung, Rabu.
Ia menegaskan, pelatihan itu sebagai bentuk keseriusan Pemerintah Provinsi Jabar dalam mendukung energi yang ramah lingkungan.
Selain memberikan pelatihan, Pemprov Jabar juga memberikan bantuan peralatan termasuk sertifikasi bagi siswa SMK, sehingga diharapkan mereka memiliki kompetensi dalam mengkonversi kendaraan listrik.
"Itu sudah berjalan dari tahun 2023, dan tahun 2024 ini berjalan kembali pelatihan untuk mereka," tuturnya.
Bahkan, kata Zaenal, Pemprov Jabar juga mencatatkan sejarah dengan menjadi provinsi pertama di Indonesia yang menggunakan kendaraan listrik untuk operasional pemerintah, sebagai bagian dari komitmen Jabar dalam target penurunan emisi karbon dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan.
"Kita sangat cepat menerapkan teknologi ini, yang menjadi kebijakan pemerintah," ucap Zaenal.
Penggunaan kendaraan listrik ini dimulai dengan penggantian kendaraan dinas yang sebelumnya menggunakan bahan bakar fosil.
Sebanyak 100 unit mobil listrik telah disiapkan untuk berbagai keperluan operasional di lingkungan pemerintah provinsi.
Selain itu, Pemprov Jabar juga telah menyediakan 200 unit motor listrik untuk kebutuhan operasional harian di berbagai instansi.
"Penggunaan kendaraan listrik ini bukan hanya sekadar simbol, tetapi juga merupakan bentuk nyata dari upaya pemerintah dalam mendukung terciptanya lingkungan yang lebih baik," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dinas ESDM Jabar gelar pelatihan konversi kendaraan listrik di 8 SMK
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024