Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menggandeng Bank BJB yang merupakan kreditur Bank Perekonomian Rakyat Indramayu Jabar (BIMJ) untuk menjadi investor sebagai upaya penyehatan kembali BIMJ, dengan menyuntikkan modal Rp25 miliar kepada BIMJ.

"Penyehatan BIMJ dilakukan dengan melakukan konversi pinjaman menjadi Modal Inti Tambahan sebesar Rp25 miliar dari seluruh pinjaman Bank BJB kepada BIMJ sebesar Rp39 miliar," kata Anggota Dewan Komisioner LPS Bidang Program Penjaminan dan Resolusi Bank Didik Madiyono di Jakarta, Rabu.

Dengan konversi tersebut, perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bank menurut Tim Pengelola Sementara mencapai 28,83 persen dan cash ratio rata-rata tiga bulan terakhir mencapai 27,03 persen.

Didik menuturkan dengan KPMM dan cash ratio sebesar tersebut, bank sudah dapat memenuhi ketentuan tingkat kesehatan mengenai solvabilitas dan likuiditas.

"Hal ini merupakan langkah terobosan untuk penanganan bank yang lebih efektif, sehingga memungkinkan LPS melakukan tindakan penyelamatan oleh calon investor atau pihak lainnya, sebelum LPS memutuskan opsi resolusi yaitu purchase and assumption, bridge bank, penyertaan modal sementara, atau likuidasi," ujarnya.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: LPS: Bank BJB suntik modal Rp25 miliar untuk sehatkan kembali BIMJ 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024