Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mencatat rata-rata produksi padi mencapai 6,2 ton per hektare selama musim panen raya pertama pada tahun 2024.
“Saat ini sedang panen raya dengan produksi yang bagus. Rata-rata tingginya sampai 6,2 ton per hektare,” kata Kepala Distan Kabupaten Cirebon Alex Suheriyawan saat ditemui di Cirebon, Jumat.
Alex menyampaikan dalam beberapa tahun terakhir, produktivitas lahan sawah di Kabupaten Cirebon terus mengalami peningkatan dari 5,8 ton per hektare menjadi 6,2 ton per hektare.
Menurutnya, peningkatan produktivitas itu ditunjang dengan adanya intensitas air yang cukup dan distribusi pupuk secara merata untuk setiap lahan sawah.
“Saya berharap juga dengan adanya intensitas air dan pupuk sekarang, produktivitasnya meningkat lagi,” ujarnya.
Untuk kondisi terkini, kata dia, sekitar 56 persen atau lebih dari 18 ribu hektare sawah di Kabupaten Cirebon telah selesai dipanen serta diprediksi beberapa lahan lainnya segera dituntaskan.
Alex merasa optimis produksi padi pada panen raya kali ini hasilnya memuaskan, sehingga dapat mempertahankan posisi Kabupaten Cirebon sebagai salah satu daerah penghasil beras terbesar di Jawa Barat.
“Produksi sekarang untuk Kabupaten Cirebon, menyuplai banyak dan kita menempati posisi kelima di Jawa Barat. Sedangkan Jawa Barat berada di posisi kedua secara nasional,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa menjaga produktivitas padi dengan kuantitas tinggi, telah menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten Cirebon.
Selain itu, tambah Alex, peningkatan produksi juga difokuskan pada sektor lain yakni hortikultura dan peternakan.
“Sekarang dengan ada program darurat pangan yang kita jalankan, mudah-mudahan menggeliat lebih banyak lagi. Artinya semua pihak tersadarkan pentingnya pangan khususnya padi,” ucap dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024