Anggota DPRD Jawa Barat Rita Sari Puspita menilai inovasi kreatif dari bahan yang tidak bernilai ekonomi menjadi bernilai ekonomi tinggi, adalah satu kunci dalam keberhasilan untuk meningkatkan perekonomian.

"Salah satunya di sektor pertanian, masih banyak yang belum maksimal dalam pengelolaannya. Padahal, dari hulu hingga hilir, potensinya bisa dikatakan dapat menguntungkan," kata Rita dalam keterangan di Bandung, Selasa.

Seperti, kata dia, Kabupaten Tasikmalaya adalah salah satu sentra penghasil buah manggis, sementara paradigma masyarakat hanya berfokus pada hasil buahnya saja, padahal masih banyak yang bisa diolah menjadi penganan yang bisa diawetkan.

"Di Thailand sudah ada buah manggis yang bisa dioven, tetapi tidak merubah bentuk aslinya dan pas dimakan renyah kering," ujar Rita.

Rita melanjutkan, bahwa yang menjadi tantangan dalam usaha tersebut, ialah mengedukasi masyarakat atau petani manggis dengan mengadakan program pelatihan-pelatihan.

Terlebih, peran serta pemerintah dalam hal ini sangat berperan penting. Termasuk juga dalam hal pemasaran yang cukup sulit untuk menentukan pangsa pasar atau segmentasi pasar.

Saat ini, pola pemasarannya masih bersifat konvensional, bukan membaca peluang usaha apa saja yang bisa dihasilkan dari buah manggis tersebut.

"Tentu akan kita dorong agar pemerintah dapat memfasilitasi program pelatihan pengolahan manggis dari buah menjadi bahan olahan dari manggis," katanya.

Pengembangan inovasi kreatif ini di Jawa Barat, kata Rita, sesungguhnya telah bisa diimplementasikan dengan landasan Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2017, tentang Penyelenggaraan Ekonomi Kreatif, hanya tinggal pelaksanaannya bagaimana.

Selain itu, Rita juga menjelaskan di kawasan yang sama, ada potensi sektor lainnya, seperti pengolahan kayu di kawasan wisata Kampung Naga banyak pohon atau tanaman keras yang bisa diambil kayunya.

Sedangkan, serbuk gergaji atau sisa dari kayu tersebut juga memiliki potensi ekonomi yang tinggi. Dengan metode dan pengolahan khusus serbuk gergaji tersebut dapat dijadikan media tanam jamur merang.

Tentu hal itu tidak terlepas dari peran serta pemerintah setempat untuk menyediakan program pelatihan dan membantu dari segi pemasarannya.

"Sebetulnya sangat banyak sekali potensi yang bisa dieksplorasi agar bisa bernilai ekonomi tinggi. Jelas akan saya dorong khususnya pemerintah terkait untuk berkomitmen meningkatkan perekonomian Jabar, termasuk di Kabupaten Tasikmalaya," ujar Rita.

Yang tidak kalah penting, sambung Rita, pihaknya mengajak kalangan millenial untuk bersama-sama berkomitmen untuk meningkatkan perekonomian di wilayahnya masing-masing, dan tidak gengsi untuk menjadi petani yang millenial.

Memang, menurut dia, harus ada pendampingan terlebih dahulu, tetapi yang paling berpengaruh besar dimana ada kreatifitas tinggi dalam pengelolaannya. Sehingga diharapkan dapat menekan angka pengangguran di kalangan millenial.

"Apalagi angka pengangguran yang mengarah pada kriminal di kalangan millenial ini sudah cukup tinggi. Sehingga membutuhkan treatment yang masif dan secepat mungkin agar bisa dicegah," tutur Rita.


Pewarta: Ricky Prayoga

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024