Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi bergerak menguat di tengah pelaku pasar bersikap ‘wait and see’ menjelang pidato Chairman The Fed Jerome Powell.
IHSG dibuka menguat 11,97 poin atau 0,17 persen ke posisi 7.259,43. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,73 poin atau 0,18 persen ke posisi 981,61.
“Hari ini IHSG akan coba untuk tes support kuat di 7.230, dan jika kuat bisa kembali rebound. Level resistance 7.280 sampai 7.320 dan support 7.200 sampai 7.230,” ujar Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman di Jakarta, Rabu.
Pelaku pasar masih cenderung ‘wait and see’ menantikan pernyataan dari Ketua bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed Jerome Powell pada Rabu (06/03) dan Kamis (07/03) waktu AS, khususnya terkait kebijakan suku bunga acuan ke depan.
Jerome Powell diperkirakan memberikan laporan terhadap perekonomian dan inflasi, sehingga akan memberikan pandangan terkait kapan waktu yang tepat untuk menurunkan tingkat suku bunga.
Data perekonomian AS pada Selasa (5/3), menunjukkan pertumbuhan industri jasa AS lebih lambat pada pada Februari 2024, dimana lapangan pekerjaan menurun, sedangkan jumlah pesanan baru tumbuh ke level tertinggi dalam enam bulan.
Laporan Indeks Manajer Pembelian mengkonfirmasi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, meskipun ada kenaikan suku bunga sebesar 525 basis poin dari The Fed sejak Maret 2022.
Dari Asia-Pasifik, para investor memperhatikan proyeksi ekonomi China, setelah negara itu memproyeksikan target pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sekitar 5 persen pada 2024, sedangkan inflasi diperkirakan sekitar 3 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG menguat di tengah ‘wait and see’ pidato Ketua The Fed
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
IHSG dibuka menguat 11,97 poin atau 0,17 persen ke posisi 7.259,43. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,73 poin atau 0,18 persen ke posisi 981,61.
“Hari ini IHSG akan coba untuk tes support kuat di 7.230, dan jika kuat bisa kembali rebound. Level resistance 7.280 sampai 7.320 dan support 7.200 sampai 7.230,” ujar Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman di Jakarta, Rabu.
Pelaku pasar masih cenderung ‘wait and see’ menantikan pernyataan dari Ketua bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed Jerome Powell pada Rabu (06/03) dan Kamis (07/03) waktu AS, khususnya terkait kebijakan suku bunga acuan ke depan.
Jerome Powell diperkirakan memberikan laporan terhadap perekonomian dan inflasi, sehingga akan memberikan pandangan terkait kapan waktu yang tepat untuk menurunkan tingkat suku bunga.
Data perekonomian AS pada Selasa (5/3), menunjukkan pertumbuhan industri jasa AS lebih lambat pada pada Februari 2024, dimana lapangan pekerjaan menurun, sedangkan jumlah pesanan baru tumbuh ke level tertinggi dalam enam bulan.
Laporan Indeks Manajer Pembelian mengkonfirmasi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, meskipun ada kenaikan suku bunga sebesar 525 basis poin dari The Fed sejak Maret 2022.
Dari Asia-Pasifik, para investor memperhatikan proyeksi ekonomi China, setelah negara itu memproyeksikan target pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sekitar 5 persen pada 2024, sedangkan inflasi diperkirakan sekitar 3 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG menguat di tengah ‘wait and see’ pidato Ketua The Fed
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024