Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, masih menyiagakan tenaga kesehatan (nakes) untuk memberikan pelayanan bagi petugas Pemilu 2024 di seluruh wilayah Cianjur, termasuk puskesmas yang ada tetap beroperasi selama hari libur sebagai upaya antisipasi.

Kepala Dinkes Cianjur, dr Yusman Faisal saat dihubungi, Jumat, mengatakan selama tahapan pemilihan lebih dari 400 orang penyelenggara mendapat pelayanan kesehatan dan melakukan cek kesehatan guna memastikan kondisi kesehatan mereka sebelum dan sesudah pelaksanaan Pemilu 2024.

"Dua ribu tenaga kesehatan yang disiagakan sampai tanggal 20 Februari, guna memberikan pelayanan kesehatan bagi petugas Pemilu di seluruh wilayah Cianjur, termasuk dari 47 puskesmas yang ada seluruhnya tetap beroperasi meski hari libur," katanya.

Dia menjelaskan, sebagian besar petugas yang mendapat pelayanan diantaranya melakukan cek tensi darah dan cek kondisi kesehatan lainnya karena kelelahan setelah menjalankan tugasnya selama 24 jam penuh, sebagian besar diberikan tambahan vitamin dan obat lainnya.

Beberapa di antaranya dianjurkan untuk menjaga pola makan dan minum serta memanfaatkan waktu untuk beristirahat, tidak ada yang menjalani perawatan atau dirujuk ke rumah sakit setelah menjalankan tugasnya sebagai petugas KPPS, pengawas desa atau pengawas TPS.

"Sebagian besar kelelahan karena sudah menjalankan tugasnya sejak pagi hingga pagi, dan keesokan harinya harus kembali bertugas dengan jadwal tidur kurang, sehingga pelayanan yang banyak diberikan cek tensi darah," katanya.

Seperti diberitakan Pemerintah Kabupaten Cianjur (Pemkab) Cianjur, menyebar 2.000 petugas kesehatan ke setiap TPS yang ada di Cianjur, guna memastikan kondisi kesehatan petugas sebelum dan sesudah menjalankan tugasnya pada tanggal 14 Februari 2024.

Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan berkaca pada Pemilu 2019, banyaknya petugas KPPS yang sakit dan meninggal dunia karena kelelahan, tidak kembali terulang pada Pemilu 2024, sehingga berbagai upaya antisipasi dilakukan.
"Pemeriksaan harus transparan, profesional, dan jangan ada yang ditutupi guna memastikan petugas KPPS dalam kondisi sehat dan prima, jangan sampai ada yang memaksakan diri ketika kondisinya tidak fit," katanya.

Herman menjelaskan satu orang tenaga kesehatan akan membawahi dua sampai tiga TPS guna melakukan pemeriksaan kesehatan petugas sebelum dan sesudah menjalankan tugasnya sebagai penyelenggara Pemilu.

Pihaknya mencatat dari ribuan tenaga kesehatan itu, akan mengawasi 7.278 TPS yang ada di Cianjur tersebar di 360 desa/kelurahan, dengan jumlah petugas KPPS sebanyak 50.946 petugas, sehingga dipastikan peralatan hingga stok obat-obatan mencukupi.



 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024