Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Muhammad Taufiq Budi Santoso mengatakan bahwa sosialisasi Peraturan Presiden RI Nomor 1 Tahun 2023 harus berdampak positif pada peningkatan produktivitas lembaga dan birokrasi, serta daya saing di Jabar.

"Saya berharap semuanya bisa memanfaatkan sosialisasi tersebut untuk kepentingan peningkatan produktivitas di Jawa Barat yang menjadi tantangan kita untuk ditingkatkan karena daya saing itu salah satu yang harus menjadi fokus kita dalam menjawab tantangan ke depan," kata Taufiq dalam sosialisasi yang dilakukan di Hotel Grand Tjokro, Kota Bandung, Kamis.

Sosialisasi Perpres tentang Lembaga Produktivitas Nasional dan Mendorong Percepatan Gerakan Nasional Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing tersebut, kata Taufiq, utamanya diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing terutama kesiapan SDM.

Dalam menyiapkan SDM sebagai upaya peningkatan produktivitas dan daya saing, Taufiq menyinggung lembaga pendidikan vokasi di Jabar.

Menurutnya, untuk menghasilkan tenaga kerja yang kompeten sesuai dengan standar industri, perlu terjalin sinergi antara pemerintah daerah, dunia usaha, dunia industri, dunia kerja serta organisasi mitra kursus dan pelatihan.

Karena sinergi tak akan terjalin jika tidak diimbangi oleh kekompakan yang baik dan semangat untuk mewujudkan daya saing yang kuat.

"Kita mempunyai badan yang menangani vokasi, yang bisa kita kolaborasikan bersama untuk memajukan SMK kita supaya tak hanya menjadi pusat atau sumber pengangguran di kemudian hari, melainkan dapat menjadi sumber daya yang kuat bagi pembangunan ekonomi Jawa Barat," ujarnya.
Hal tersebut, perlu dilakukan mengingat capaian Jabar yang menempati posisi teratas di Indonesia sebagai provinsi dengan realisasi investasi tertinggi selama tiga tahun berturut-turut dari 2020-2022.

"Bila kita lihat investasi Jabar masih dipercaya menjadi tujuan investasi di Indonesia. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanam Modal Asing (PMA) kita juga masih yang tertinggi kalau kita bandingkan dengan provinsi lain di Indonesia," kata Taufiq.

Termasuk dari aspek kontribusi Jawa Barat dalam ekspor yang memiliki andil besar sebagai provinsi pengekspor komoditas terbesar nasional, yang menunjukkan wilayah ini memiliki modal keunggulan dalam tempat industri, investasi, tenaga kerja hingga infrastruktur yang harus dipertahankan tinggi dengan peningkatan daya saing dan keunggulan.

"Jika kita lihat dari segi daya saing, Jawa Barat termasuk dalam tiga provinsi yang memiliki daya saing tinggi selain DKI Jakarta dan Jawa Tengah," tuturnya.

Taufiq menambahkan Perpres No 1 Tahun 2023 tentang Lembaga Produktivitas Nasional harus bisa tersosialisasikan secara menyeluruh di segala sektor, karena Jabar mempunyai keunggulan ekonomi yang harus selalu ditingkatkan dan dimaksimalkan untuk kesejahteraan masyarakat Jabar.

"Perpres No 1 Tahun 2023 ini bisa disosialisasikan di Jabar karena kita mempunyai potensi, peluang, juga keunggulan yang kita harus manfaatkan semaksimal mungkin," ujarnya menambahkan.

 

Pewarta: Ricky Prayoga

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023