Tim penilai dari Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat (Jabar) melakukan pengecekan kelayakan Kawasan Tertib Lalu lintas (KTL) di jalur nasional wilayah Limbangan, Kabupaten Garut untuk menciptakan lalu lintas kendaraan yang tertib dan aman serta mencegah kecelakaan.
"Intinya ya sesuai dengan perintah dari Kakorlantas dalam rangka pembentukan kawasan tertib lalu lintas dari daerah yang rawan kecelakaan," kata perwakilan tim penilai KTL dari Polda Jabar Kompol Jujun Junaedi saat mengecek KTL di Jalur Limbangan, Garut, Selasa.
Baca juga: Polda Jabar antisipasi kebakaran hutan dan kesulitan air bersih dampak kemarau
Ia menuturkan setiap Polres, termasuk Polres Garut sudah menetapkan KTL baru yakni di jalur nasional sepanjang 3,7 kilometer membentang dari mulai Rumah Makan Tahu Sumedang Sari Kedele sampai Alun-Alun Limbangan.
Kawasan itu, kata dia, merupakan bagian dari jalan nasional yang memiliki tugas cukup berat karena melewati pasar dan banyaknya kendaraan di jalan itu, serta angka kecelakaan yang tinggi bahkan sampai meninggal dunia.
"Komplit di situ ada terjadi rawan kecelakaan bahwa itu jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas itu tinggi, juga jumlah fatalitas korban laka lantas itu tinggi," katanya.
Namun tugas berat untuk melaksanakan KTL di daerah itu, kata dia, perlu adanya kerja sama dengan instansi terkait seperti Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah, dan Dinas Pendidikan.
Salah satunya dengan Dinas Pendidikan Garut, kata dia, memiliki peran untuk mengedukasi siswa yang belum cukup umur agar tidak mengendarai sepeda motor karena bisa membahayakan diri sendiri dan pengendara lain.
"Dinas Pendidikan, dan komunitas pencipta tertib lalu lintas, kenapa di situ ada Dinas Pendidikan, ya kita kan supaya mungkin pendidikan kepada siswa, bahwa siswa itu kan sekarang banyak yang pakai motor tuh, belum waktunya," katanya.
Terkait kelayakan fasilitas di KTL itu, Jujun menilai masih ada yang perlu diperbaiki, dan tentunya perlu perjuangan bersama untuk mewujudkan pengguna kendaraan agar tertib lalu lintas.
"Kalau sempurna belum, namanya juga menuju kesana perlu perjuangan, tapi saya lihat walaupun baru beberapa minggu udah upaya," katanya.
Baca juga: Polda Jabar gelar Kirab Merah Putih di Tasikmalaya dihadiri Habib Luthfi
Kepala Satuan Lalulintas Polres Garut AKP Undang Syarif Hidayat menambahkan, berdasarkan hasil penilaian, terdapat beberapa kekurangan seperti rambu-rambu dan fasilitas jalan trotoar.
"Nanti kita akan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan termasuk PUPR terkait masalah kelengkapan KTL," kata Undang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Intinya ya sesuai dengan perintah dari Kakorlantas dalam rangka pembentukan kawasan tertib lalu lintas dari daerah yang rawan kecelakaan," kata perwakilan tim penilai KTL dari Polda Jabar Kompol Jujun Junaedi saat mengecek KTL di Jalur Limbangan, Garut, Selasa.
Baca juga: Polda Jabar antisipasi kebakaran hutan dan kesulitan air bersih dampak kemarau
Ia menuturkan setiap Polres, termasuk Polres Garut sudah menetapkan KTL baru yakni di jalur nasional sepanjang 3,7 kilometer membentang dari mulai Rumah Makan Tahu Sumedang Sari Kedele sampai Alun-Alun Limbangan.
Kawasan itu, kata dia, merupakan bagian dari jalan nasional yang memiliki tugas cukup berat karena melewati pasar dan banyaknya kendaraan di jalan itu, serta angka kecelakaan yang tinggi bahkan sampai meninggal dunia.
"Komplit di situ ada terjadi rawan kecelakaan bahwa itu jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas itu tinggi, juga jumlah fatalitas korban laka lantas itu tinggi," katanya.
Namun tugas berat untuk melaksanakan KTL di daerah itu, kata dia, perlu adanya kerja sama dengan instansi terkait seperti Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah, dan Dinas Pendidikan.
Salah satunya dengan Dinas Pendidikan Garut, kata dia, memiliki peran untuk mengedukasi siswa yang belum cukup umur agar tidak mengendarai sepeda motor karena bisa membahayakan diri sendiri dan pengendara lain.
"Dinas Pendidikan, dan komunitas pencipta tertib lalu lintas, kenapa di situ ada Dinas Pendidikan, ya kita kan supaya mungkin pendidikan kepada siswa, bahwa siswa itu kan sekarang banyak yang pakai motor tuh, belum waktunya," katanya.
Terkait kelayakan fasilitas di KTL itu, Jujun menilai masih ada yang perlu diperbaiki, dan tentunya perlu perjuangan bersama untuk mewujudkan pengguna kendaraan agar tertib lalu lintas.
"Kalau sempurna belum, namanya juga menuju kesana perlu perjuangan, tapi saya lihat walaupun baru beberapa minggu udah upaya," katanya.
Baca juga: Polda Jabar gelar Kirab Merah Putih di Tasikmalaya dihadiri Habib Luthfi
Kepala Satuan Lalulintas Polres Garut AKP Undang Syarif Hidayat menambahkan, berdasarkan hasil penilaian, terdapat beberapa kekurangan seperti rambu-rambu dan fasilitas jalan trotoar.
"Nanti kita akan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan termasuk PUPR terkait masalah kelengkapan KTL," kata Undang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023