Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat menurunkan sejumlah personel untuk mengantisipasi dan menanggulangi kebakaran hutan dan bencana kekeringan yang menyebabkan masyarakat kesulitan air bersih sebagai dampak musim kemarau di seluruh daerah kota/kabupaten.

"Ada kerentanan terjadinya kemarau berkepanjangan ini yang mempunyai efek tentunya kepada masyarakat terkait masalah kekeringan dan rawan kebakaran," kata Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo kepada wartawan di Tasikmalaya, Sabtu.

Berdasarkan laporan dari BMKG, kata dia, akan ada kemarau panjang dan untuk itu Polda Jabar telah melakukan persiapan dengan menginstruksikan langsung jajaran Polres untuk memetakan potensi rentan kebakaran hutan maupun kekeringan.

"Bapak Kapolda atensi seluruh wilayah yang ada di polres-polres untuk mempersiapkan, memetakan potensi rentan rawan kebakaran," katanya.

Seperti persoalan kebakaran hutan, kata dia, jajarannya siap diterjunkan untuk membantu pemadaman kobaran api secara maksimal berkoordinasi dengan instansi terkait.

Selain itu, lanjut dia, langkah antisipasinya yaitu dengan mengedukasi masyarakat agar tidak melakukan kegiatan membakar di kawasan hutan karena saat musim kemarau bisa menyebabkan terjadinya kebakaran.

"Kita juga melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat untuk mencegah terjadinya kebakaran dengan tidak sembarangan membakar, karana memang tidak boleh," katanya.
Sedangkan upaya menangani permasalahan daerah yang kesulitan air bersih, kata dia, jajarannya juga sudah siap untuk menyalurkan air bersih ke daerah yang terdampak kekeringan akibat musim kemarau.

Selama ini, lanjut dia, sudah ada daerah yang terdampak kemarau menyebabkan warga kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, sehingga harus dipasok oleh kepolisian ke daerah tersebut.

"Beberapa daerah kondisinya sudah kekurangan air, beberapa wilayah (polres) sudah turun melakukan dukungan suplai air bersih," katanya.

 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023