Tim SAR gabungan berhasil menemukan jasad siswa SD di Cianjur, Jawa Barat, atas nama Muhamad Abdurrohman (10) yang dilaporkan hilang tenggelam saat berenang di Sungai Cisokan, Kecamatan Ciranjang, (Selasa, 5/9) bersama delapan orang temannya.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur Rudi Wibowo di Cianjur, Rabu, mengatakan tim gabungan yang terdiri dari SAR Bandung, BPBD Cianjur, TNI/Polri dan warga sekitar melakukan pencarian hingga malam.
Baca juga: BPBD Cianjur catat 12 meninggal karena tenggelam sepanjang tahun ini
"Jasad korban berhasil ditemukan menjelang tengah malam, tersangkut jangkar petugas yang melakukan penyisiran sungai. Korban sudah tidak bernyawa ditemukan sekitar 20 meter dari lokasi pertama kali dilaporkan hilang," katanya.
Jasad korban langsung diserahkan ke pihak keluarga yang ikut serta dalam pencarian, guna dimakamkan di pemakaman umum di kampung asal orang tuanya. Pencarian dihentikan setelah tim gabungan melakukan penyisiran sungai sejak Selasa pagi hingga tengah malam.
BPBD Cianjur meminta orang tua untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak mereka saat bermain di luar rumah, termasuk orang dewasa yang kerap beraktivitas di pinggir sungai untuk meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati meski air sungai sedang surut.
"Untuk orang tua diminta meningkatkan pengawasan terhadap anak mereka saat bermain di luar rumah, selalu mendampingi anak ketika bermain di pinggir sungai karena saat kemarau meski debit air berkurang arusnya tetap deras di bagian bawah," katanya.
Rudi menuturkan, dengan ditemukan-nya jasad siswa SD yang tenggelam itu, menambah catatan korban meninggal akibat tenggelam di Cianjur selama Agustus hingga awal September bertambah menjadi 13 orang.
Berbagai upaya antisipasi dilakukan termasuk menggencarkan sosialisasi terkait aktifitas warga yang tinggal di bantaran sungai dan melakukan aktifitas di pinggir atau tengah waduk, untuk berhati-hati dan selalu waspada serta didampingi.
"Kami juga menempatkan relawan untuk mengimbau warga terutama anak-anak agar tidak berenang di sungai dan waduk yang memiliki dasar cukup dalam, termasuk warga yang tinggal di bantaran sungai tidak melakukan aktivitas tanpa pengawasan," katanya.
Baca juga: Selama Agustus terdapat 36 peristiwa kebakaran di Cianjur
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur Rudi Wibowo di Cianjur, Rabu, mengatakan tim gabungan yang terdiri dari SAR Bandung, BPBD Cianjur, TNI/Polri dan warga sekitar melakukan pencarian hingga malam.
Baca juga: BPBD Cianjur catat 12 meninggal karena tenggelam sepanjang tahun ini
"Jasad korban berhasil ditemukan menjelang tengah malam, tersangkut jangkar petugas yang melakukan penyisiran sungai. Korban sudah tidak bernyawa ditemukan sekitar 20 meter dari lokasi pertama kali dilaporkan hilang," katanya.
Jasad korban langsung diserahkan ke pihak keluarga yang ikut serta dalam pencarian, guna dimakamkan di pemakaman umum di kampung asal orang tuanya. Pencarian dihentikan setelah tim gabungan melakukan penyisiran sungai sejak Selasa pagi hingga tengah malam.
BPBD Cianjur meminta orang tua untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak mereka saat bermain di luar rumah, termasuk orang dewasa yang kerap beraktivitas di pinggir sungai untuk meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati meski air sungai sedang surut.
"Untuk orang tua diminta meningkatkan pengawasan terhadap anak mereka saat bermain di luar rumah, selalu mendampingi anak ketika bermain di pinggir sungai karena saat kemarau meski debit air berkurang arusnya tetap deras di bagian bawah," katanya.
Rudi menuturkan, dengan ditemukan-nya jasad siswa SD yang tenggelam itu, menambah catatan korban meninggal akibat tenggelam di Cianjur selama Agustus hingga awal September bertambah menjadi 13 orang.
Berbagai upaya antisipasi dilakukan termasuk menggencarkan sosialisasi terkait aktifitas warga yang tinggal di bantaran sungai dan melakukan aktifitas di pinggir atau tengah waduk, untuk berhati-hati dan selalu waspada serta didampingi.
"Kami juga menempatkan relawan untuk mengimbau warga terutama anak-anak agar tidak berenang di sungai dan waduk yang memiliki dasar cukup dalam, termasuk warga yang tinggal di bantaran sungai tidak melakukan aktivitas tanpa pengawasan," katanya.
Baca juga: Selama Agustus terdapat 36 peristiwa kebakaran di Cianjur
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023