Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon, Jawa Barat, menyatakan optimistis  penurunan angka stunting di daerah itu bisa tercapai sesuai target, yaitu tersisa 14 persen pada 2024.

"Kami optimistis, pada tahun 2024 nanti bisa mencapai target penurunan angka stunting. Pada tahun 2022 angka kekerdilan pada anak di Cirebon mengalami penurunan 8 persen, yakni menjadi 18 persen dari 26 persen tahun 2021," kata Wakil Bupati Cirebon Wahyu Tjiptaningsih di Cirebon, Kamis.

Menurutnya di tahun 2023 ini, Pemkab Cirebon optimistis penanganan stunting bisa maksimal, karena saat ini semua organisasi perangkat daerah (OPD) bersama-sama bergerak dalam menangani kasus gagal tumbuh tersebut.

Ayu sapaan akrab Wahyu Tjiptaningsih menyatakan, dengan tren penurunan dan upaya maksimal yang dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak maka yakin target penurunan hingga 14 persen di 2024 bisa direalisasikan.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemkab Cirebon untuk menurunkan stunting yaitu dengan menggandeng seluruh pihak, baik itu pemerintahan, swasta maupun akademisi.

Seperti yang dilakukan saat ini, pihaknya bekerja sama dengan pihak swasta membagikan bingkisan makanan tambahan untuk balita yang ada di Desa Cisaat, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.

Menurut Ayu, penanganan stunting tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah saja, namun juga ada peran dari instansi dan unsur lainnya. Pihaknya juga bekerja sama dengan Universitas Gunung Jati (UGJ), untuk melibatkan mahasiswanya dalam mengedukasi masyarakat Kabupaten Cirebon terkait pola asuh.

"Karena mayoritas penyebab stunting di Kabupaten Cirebon adalah pola asuh, sehingga perlu edukasi yang masif, baik oleh mahasiswa maupun para kader posyandu," katanya.

 

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023