Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan melakukan kegitan promosi investasi ke negara-negara anggota ASEAN dengan melakukan Road Show Investasi pada Mei 2023.

"Kami sekarang ini lebih proaktif, melakukan promosi ke negara ASEAN, dengan rencana pada Mei 2023 mendatang, yakni Road Show Investasi," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Barat Nining Yulitistiani di Bandung, Jabar, Jumat.

Nining menuturkan dalam kegiatan Road Show Investasi itu pihaknya akan melakukan pendekatan kepada para investor di negara ASEAN.

"Investor yang tertarik menanamkan modal di kita melalui business chamber-nya, kita informasikan, lalu setelah mengerucut kepada kegiatan yang fix, kemudian kita melakukan pertemuan one on one meeting di dalam road show tersebut," katanya.

Dia menegaskan Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan lebih mengintensifkan untuk mempromosikan kerja sama dengan negara di ASEAN.

"Kebetulan, Pak Gubernur Jabar itu passion-nya cukup kuat untuk mencari investor PMA (penanaman modal asing), terutama di negara dekat kita, karena posisinya juga mendukung untuk itu, untuk Jawa Barat," kata dia.

Nining juga mengatakan hingga saat ini ada sejumlah negara ASEAN yang berinvestasi ke Jawa Barat, yakni pertama Singapura, kedua Malaysia dan ketiga Thailand.

"Memang dari waktu ke waktu semakin meningkat, khususnya untuk kawasan ASEAN yang masuk ke Jawa Barat, itu investor dari Singapura, Malaysia, dan Thailand, termasuk Filipina," kata dia.
Nilai investasi Singapura di Jawa Barat pada 2022 tercatat sebesar Rp13,29 triliun, sedangkan untuk Malaysia Rp0,91 triliun dan Thailand Rp0,61 triliun.

"Sementara, untuk Filipina masih kecil ya, tapi mulai tertarik masuk ke Jawa Barat," kata Nining.

Singapura, lanjut Nining, tertarik berinvestasi di Jawa Barat ke sektor industri makanan, perumahan, kawasan industri perkantoran dan jasa lain.

Sementara, Malaysia fokus berinvestasi ke hal-hal yang terkait dengan transportasi, pergudangan dan telekomunikasi, juga tertarik ke peternakan dan perumahan, kawasan industri perkantoran dan jasa lain.

"Kalau untuk Thailand lebih kepada industri kendaraan bermotor, industri karet dan plastik serta industri nonlogam," kata dia.

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023