Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, meningkatkan pengawas dan memperketat pemeriksaan kesehatan unggas yang datang dari luar daerah untuk mencegah penyebaran wabah flu burung yang saat ini sudah muncul di wilayah lain.
"Kita perketat pemeriksaan kesehatan unggas yang datang dari luar daerah, langkah ini untuk antisipasi penyebaran wabah flu burung," kata Kepala Diskanak Kabupaten Sumedang Nandang Suparman saat dihubungi wartawan di Sumedang, Jumat.
Ia menuturkan jajarannya sudah melakukan langkah antisipasi penyebaran wabah flu burung pada ternak jenis unggas sejak adanya kemunculan kasus tersebut di Indonesia.
Upaya pencegahan itu, kata dia, yakni seluruh unggas yang datang dari luar daerah harus dilengkapi dengan surat keterangan sehat dari daerah asalnya, kemudian dipastikan kembali oleh petugas dokter hewan di Sumedang.
"Kita siapkan petugas di Unit Pelaksana Teknis Daerah atau UPTD, ada juga disiagakan dokter hewan untuk memeriksa kondisi kesehatan hewan yang tidak hanya jenis unggas saja, tapi jenis ternak lainnya seperti sapi, dan domba juga diperiksa," katanya.
Ia menyampaikan selama ini di Kabupaten Sumedang tidak ditemukan adanya kasus flu burung menyerang unggas milik masyarakat.
Terkait adanya pemberitaan bahwa di Sumedang ada kasus kematian unggas akibat flu burung, kata dia, sudah diklarifikasi, dan dipastikan tidak ada kasus tersebut di Sumedang.
"Kasus flu burung di Sumedang sampai saat ini tidak ada, mudah-mudahan tidak ada (seterusnya)," kata Nandang.
Ia menambahkan selama ini Kabupaten Sumedang sebagian besar kebutuhan ayam masih didatangkan dari luar kota seperti Bandung dan daerah sekitarnya.
Selain ayam, kata dia, ada juga jenis bebek yang didatangkan dari luar kota, namun jumlahnya lebih sedikit dibandingkan kebutuhan ayam.
"Rata-rata kebutuhan ayam broiler, bebek terbatas hanya kelompok tertentu, dominan ayam broiler, dan untuk kebutuhan besar kebanyakan daging jadi, karena di kita belum ada rumah potong hewan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Kita perketat pemeriksaan kesehatan unggas yang datang dari luar daerah, langkah ini untuk antisipasi penyebaran wabah flu burung," kata Kepala Diskanak Kabupaten Sumedang Nandang Suparman saat dihubungi wartawan di Sumedang, Jumat.
Ia menuturkan jajarannya sudah melakukan langkah antisipasi penyebaran wabah flu burung pada ternak jenis unggas sejak adanya kemunculan kasus tersebut di Indonesia.
Upaya pencegahan itu, kata dia, yakni seluruh unggas yang datang dari luar daerah harus dilengkapi dengan surat keterangan sehat dari daerah asalnya, kemudian dipastikan kembali oleh petugas dokter hewan di Sumedang.
"Kita siapkan petugas di Unit Pelaksana Teknis Daerah atau UPTD, ada juga disiagakan dokter hewan untuk memeriksa kondisi kesehatan hewan yang tidak hanya jenis unggas saja, tapi jenis ternak lainnya seperti sapi, dan domba juga diperiksa," katanya.
Ia menyampaikan selama ini di Kabupaten Sumedang tidak ditemukan adanya kasus flu burung menyerang unggas milik masyarakat.
Terkait adanya pemberitaan bahwa di Sumedang ada kasus kematian unggas akibat flu burung, kata dia, sudah diklarifikasi, dan dipastikan tidak ada kasus tersebut di Sumedang.
"Kasus flu burung di Sumedang sampai saat ini tidak ada, mudah-mudahan tidak ada (seterusnya)," kata Nandang.
Ia menambahkan selama ini Kabupaten Sumedang sebagian besar kebutuhan ayam masih didatangkan dari luar kota seperti Bandung dan daerah sekitarnya.
Selain ayam, kata dia, ada juga jenis bebek yang didatangkan dari luar kota, namun jumlahnya lebih sedikit dibandingkan kebutuhan ayam.
"Rata-rata kebutuhan ayam broiler, bebek terbatas hanya kelompok tertentu, dominan ayam broiler, dan untuk kebutuhan besar kebanyakan daging jadi, karena di kita belum ada rumah potong hewan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023