Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, membuka posko di desa dan kecamatan terdampak gempa, guna memudahkan warga untuk mendapatkan informasi terkait bantuan dari pemerintah dan pendataan bagi rumah warga yang belum terdata sebagai penerima bantuan.
Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur, Selasa, mengatakan di dalam posko tersebut akan didampingi Satuan Tugas (Satgas) dari BNPB, BPBD, dinas terkait, aparatur desa dan kecamatan serta petugas dari bank yang ditunjuk untuk pencairan bantuan.
Baca juga: Disdikpora bangun sekolah di tempat relokasi Mande Cianjur
"Pola pencairan bantuan akan dipermudah, termasuk bank yang ditunjuk harus turun langsung ke desa agar warga dapat terlayani dengan cepat, termasuk ketika mereka mengajukan perubahan data rumah akan langsung dibantu Satgas," katanya.
Bupati Cianjur menjelaskan, sesuai pernyataan dari Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam Rakornas di Jakarta, Bank Mandiri terancam diganti sebagai penyedia layanan pencairan uang stimulan gempa Cianjur, jika tidak memberikan pelayanan maksimal.
Pernyataan tersebut sebagai bahan evaluasi untuk Bank Mandiri karena kinerja-nya belum bisa dikatakan memuaskan, terlebih pihak bank tidak bisa menyelesaikan pencairan 16 ribu penerima bantuan dalam dalam waktu singkat, sehingga BNPB akan mengalihkan ke bank lain.
"Saya sampaikan ke Bank Mandiri dengan 16 ribu penerima, beberapa bulan saja belum terselesaikan, apalagi sekarang 45 ribu, sehingga saya sarankan untuk jemput bola mengubah sistem, dimana warga tidak perlu datang tapi bank yang mendatangi warga penerima bantuan," kata kepala BNPB.
Sedangkan satgas di masing-masing posko, akan memberikan pelayanan cepat bagi warga korban gempa yang membutuhkan informasi termasuk mengajukan data rumah yang belum masuk dalam daftar penerima bantuan atau perubahan data rumah terkini sampai dengan kebutuhan logistik bagi warga yang masih tinggal di tenda.
"Sesuai instruksi presiden, kami akan ubah pola penyaluran bantuan, agar cepat dan tepat sasaran, sehingga warga korban gempa dapat membangun dan kembali ke rumahnya masing-masing, tanpa harus menunggu lama," kata Herman.
Baca juga: Pemkab Cianjur minta warga tak percaya pada calo untuk bangun rumah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur, Selasa, mengatakan di dalam posko tersebut akan didampingi Satuan Tugas (Satgas) dari BNPB, BPBD, dinas terkait, aparatur desa dan kecamatan serta petugas dari bank yang ditunjuk untuk pencairan bantuan.
Baca juga: Disdikpora bangun sekolah di tempat relokasi Mande Cianjur
"Pola pencairan bantuan akan dipermudah, termasuk bank yang ditunjuk harus turun langsung ke desa agar warga dapat terlayani dengan cepat, termasuk ketika mereka mengajukan perubahan data rumah akan langsung dibantu Satgas," katanya.
Bupati Cianjur menjelaskan, sesuai pernyataan dari Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam Rakornas di Jakarta, Bank Mandiri terancam diganti sebagai penyedia layanan pencairan uang stimulan gempa Cianjur, jika tidak memberikan pelayanan maksimal.
Pernyataan tersebut sebagai bahan evaluasi untuk Bank Mandiri karena kinerja-nya belum bisa dikatakan memuaskan, terlebih pihak bank tidak bisa menyelesaikan pencairan 16 ribu penerima bantuan dalam dalam waktu singkat, sehingga BNPB akan mengalihkan ke bank lain.
"Saya sampaikan ke Bank Mandiri dengan 16 ribu penerima, beberapa bulan saja belum terselesaikan, apalagi sekarang 45 ribu, sehingga saya sarankan untuk jemput bola mengubah sistem, dimana warga tidak perlu datang tapi bank yang mendatangi warga penerima bantuan," kata kepala BNPB.
Sedangkan satgas di masing-masing posko, akan memberikan pelayanan cepat bagi warga korban gempa yang membutuhkan informasi termasuk mengajukan data rumah yang belum masuk dalam daftar penerima bantuan atau perubahan data rumah terkini sampai dengan kebutuhan logistik bagi warga yang masih tinggal di tenda.
"Sesuai instruksi presiden, kami akan ubah pola penyaluran bantuan, agar cepat dan tepat sasaran, sehingga warga korban gempa dapat membangun dan kembali ke rumahnya masing-masing, tanpa harus menunggu lama," kata Herman.
Baca juga: Pemkab Cianjur minta warga tak percaya pada calo untuk bangun rumah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023