Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, membangun sekolah di tempat relokasi di Kecamatan Mande, untuk mendekatkan akses pendidikan bagi anak usia sekolah yang ikut direlokasi bersama orang tuan mereka dari kampung asal.
Kepala Disdikpora Cianjur Akib Ibrahim di Cianjur, Selasa, mengatakan tempat relokasi atau hunian tetap untuk warga korban gempa di sejumlah desa yang akan dipindahkan ke Kecamatan Mande, cukup jauh dari lokasi sekolah atau akses pendidikan.
Baca juga: Pemkab Cianjur minta warga tak percaya pada calo untuk bangun rumah
"Sehingga kami mengajukan untuk dibangun sekolah di lokasi relokasi Mande agar anak usai sekolah yang akan pindah tempat tinggal tidak jauh untuk berangkat dan pulang sekolah," katanya.
Akib menjelaskan pihaknya mengajukan pembangunan sekolah mulai dari PAUD, SD, dan SMP, di lahan relokasi atau tidak jauh dari perumahan baru bagi warga korban gempa itu, sehingga anak usia sekolah tetap mendapatkan pendidikan yang aksesnya cukup dekat.
Karena, tutur dia, sekolah terdekat di tempat relokasi di Kecamatan Mande membutuhkan waktu yang cukup lama, terlebih kalau ditempuh dengan berjalan kaki, sehingga perlu dibangun sekolah untuk memudahkan akses bagi anak usia sekolah mendapatkan pendidikan.
"Sudah kita ajukan dan sudah disetujui, semoga pembangunan dapat segera dilakukan sehingga saat anak usia sekolah pindah dan menempati hunian tetap tidak perlu jauh untuk pergi dan pulang sekolah," katanya.
Sedangkan di tempat relokasi di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, akses pendidikan tidak terlalu jauh mulai dari PAUD, SD, SMP, dan SMA/SMK, sehingga pihaknya akan membantu orang tua siswa untuk mempermudah kepindahan sekolah anaknya ke sekolah baru.
"Untuk lahan relokasi di Kecamatan Cilaku, tidak terlalu sulit karena sudah banyak sekolah di sekitar hunian tetap yang akan diisi 200 kepala keluarga yang dipindahkan dari beberapa desa di Kecamatan Cugenang dan Cianjur," katanya.
Baca juga: Bupati Cianjur pastikan syarat pencairan bantuan gempa lebih dipermudah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
Kepala Disdikpora Cianjur Akib Ibrahim di Cianjur, Selasa, mengatakan tempat relokasi atau hunian tetap untuk warga korban gempa di sejumlah desa yang akan dipindahkan ke Kecamatan Mande, cukup jauh dari lokasi sekolah atau akses pendidikan.
Baca juga: Pemkab Cianjur minta warga tak percaya pada calo untuk bangun rumah
"Sehingga kami mengajukan untuk dibangun sekolah di lokasi relokasi Mande agar anak usai sekolah yang akan pindah tempat tinggal tidak jauh untuk berangkat dan pulang sekolah," katanya.
Akib menjelaskan pihaknya mengajukan pembangunan sekolah mulai dari PAUD, SD, dan SMP, di lahan relokasi atau tidak jauh dari perumahan baru bagi warga korban gempa itu, sehingga anak usia sekolah tetap mendapatkan pendidikan yang aksesnya cukup dekat.
Karena, tutur dia, sekolah terdekat di tempat relokasi di Kecamatan Mande membutuhkan waktu yang cukup lama, terlebih kalau ditempuh dengan berjalan kaki, sehingga perlu dibangun sekolah untuk memudahkan akses bagi anak usia sekolah mendapatkan pendidikan.
"Sudah kita ajukan dan sudah disetujui, semoga pembangunan dapat segera dilakukan sehingga saat anak usia sekolah pindah dan menempati hunian tetap tidak perlu jauh untuk pergi dan pulang sekolah," katanya.
Sedangkan di tempat relokasi di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, akses pendidikan tidak terlalu jauh mulai dari PAUD, SD, SMP, dan SMA/SMK, sehingga pihaknya akan membantu orang tua siswa untuk mempermudah kepindahan sekolah anaknya ke sekolah baru.
"Untuk lahan relokasi di Kecamatan Cilaku, tidak terlalu sulit karena sudah banyak sekolah di sekitar hunian tetap yang akan diisi 200 kepala keluarga yang dipindahkan dari beberapa desa di Kecamatan Cugenang dan Cianjur," katanya.
Baca juga: Bupati Cianjur pastikan syarat pencairan bantuan gempa lebih dipermudah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023