Antarajawabarat.com,12/4 - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat memberikan modal awal sebesar Rp75 miliar dari total penyertaan modal Rp300 miliar untuk PT Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida) Jabar yang baru diluncurkan oleh Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Kamis.
"Untuk tahapan awal penyertaan modalnya Rp75 miliar,"kata Ahmad Heryawan di Bandung Kamis.
Menurut dia berdasarkan Perda Nomor 9 Tahun 2011 tentang Perusahaan Penjaminan Kredit Daerah, maksimal total penyertaan modalnya Rp300 miliar.
"Tentu, kebutuhannya pun sekarang tidak langsung segitu, malah kalau diberi langsung Rp300 miliar uangnya bisa mengganggu," kata Ahmad Heryawan.
Ia menuturkan, PT Jamkrida Jabar adalah sebuah BUMD milik Pemprov Jabar yang hadir membantu pinjaman bagi Koperasi dan UMKM selain oleh bank daerah (Bank BJB).
"Tentu PT Jamkrida ini hadir sebagai keberpihakan untuk mengelola pengusaha kecil. Maka yang harus ditengahkan sebelum kita cerita dividen adalah bagaimana bersama bank terkait khususnya Bank BJB selain memberikan jaminan dan pinjaman kepada KUMKM," katanya.
Ini artinya, kata Heryawan, ketika kedua lembaga tersebut melakukan pembinaan terhadap pengusaha KUMKM baru bicara tentang keuntungan atau deviden dari PT Jamkrida Jabar.
Menurut dia, penyertaan modal untuk PT Jamkrida Jabar akan diberikan secara bertahap jika seluruhnya dananya dikhawatirkan akan "nganggur".
"Jadi Jamkrida Jabar akan menjamin 70 persen dari total agunan pemohon kredit. Sedangkan sisa resiko lainnya dibagi kepada pihak bank berkolaborasi dengan nasabah," katanya.
Dikatakannya, selain pembukaan akses permodalan, Pemprov Jabar juga berharap pihak bank mau lebih berpihak kepada KUMKM yakni dengan cara memberikan pendampingan agar usaha para nasabah bisa lebih berkembang.
"Dan semoga dengan cara ini pembayaran kredit tidak akan mogok lagi," katanya.
Nantinya, lanjut Heryawan, sektor Koperasi dan UMKM mendapat prioritas penjaminan karena sektor tersebut memiliki sejumlah keunggulan.
"Selain tahan terhadap krisis ekonomi, sktor ini juga menyerap tenaga kerja dalam jumlah banyak," katanya.
Pihaknya menjelaskan, tenaga kerja yang terserap KUMKM mencapai 98 persen sedangkan sisanya pelaku besar walaupun demikian sebanyak 50 persen permodalan untuk perbankan terserap kepada pelaku besar.
PT Jamkrida Jabar sendiri mampu menjamin kredit bagi Koperasi dan UMKM hingga Rp7,5 miliar sementara untuk kredit bagi perseorangan hingga Rp3,2 miliar.***3***Budi suyanto
Ajat S
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013
"Untuk tahapan awal penyertaan modalnya Rp75 miliar,"kata Ahmad Heryawan di Bandung Kamis.
Menurut dia berdasarkan Perda Nomor 9 Tahun 2011 tentang Perusahaan Penjaminan Kredit Daerah, maksimal total penyertaan modalnya Rp300 miliar.
"Tentu, kebutuhannya pun sekarang tidak langsung segitu, malah kalau diberi langsung Rp300 miliar uangnya bisa mengganggu," kata Ahmad Heryawan.
Ia menuturkan, PT Jamkrida Jabar adalah sebuah BUMD milik Pemprov Jabar yang hadir membantu pinjaman bagi Koperasi dan UMKM selain oleh bank daerah (Bank BJB).
"Tentu PT Jamkrida ini hadir sebagai keberpihakan untuk mengelola pengusaha kecil. Maka yang harus ditengahkan sebelum kita cerita dividen adalah bagaimana bersama bank terkait khususnya Bank BJB selain memberikan jaminan dan pinjaman kepada KUMKM," katanya.
Ini artinya, kata Heryawan, ketika kedua lembaga tersebut melakukan pembinaan terhadap pengusaha KUMKM baru bicara tentang keuntungan atau deviden dari PT Jamkrida Jabar.
Menurut dia, penyertaan modal untuk PT Jamkrida Jabar akan diberikan secara bertahap jika seluruhnya dananya dikhawatirkan akan "nganggur".
"Jadi Jamkrida Jabar akan menjamin 70 persen dari total agunan pemohon kredit. Sedangkan sisa resiko lainnya dibagi kepada pihak bank berkolaborasi dengan nasabah," katanya.
Dikatakannya, selain pembukaan akses permodalan, Pemprov Jabar juga berharap pihak bank mau lebih berpihak kepada KUMKM yakni dengan cara memberikan pendampingan agar usaha para nasabah bisa lebih berkembang.
"Dan semoga dengan cara ini pembayaran kredit tidak akan mogok lagi," katanya.
Nantinya, lanjut Heryawan, sektor Koperasi dan UMKM mendapat prioritas penjaminan karena sektor tersebut memiliki sejumlah keunggulan.
"Selain tahan terhadap krisis ekonomi, sktor ini juga menyerap tenaga kerja dalam jumlah banyak," katanya.
Pihaknya menjelaskan, tenaga kerja yang terserap KUMKM mencapai 98 persen sedangkan sisanya pelaku besar walaupun demikian sebanyak 50 persen permodalan untuk perbankan terserap kepada pelaku besar.
PT Jamkrida Jabar sendiri mampu menjamin kredit bagi Koperasi dan UMKM hingga Rp7,5 miliar sementara untuk kredit bagi perseorangan hingga Rp3,2 miliar.***3***Budi suyanto
Ajat S
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013