Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono menyerahkan bantuan untuk kebutuhan hidup tujuh kepala keluarga (KK) korban bencana gempa Cianjur yang mengungsi dan tinggal di rumah kontrakan daerah Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Kami dari Polres Garut datang ke sini untuk memberikan bantuan," kata Wirdhanto usai mengunjungi rumah kontrakan korban gempa Cianjur di Perumahan Bumi Malayu Asri, Desa Mekarwangi, Kecamatan Tarogong Kaler, Garut, Jumat.

Baca juga: Tim SAR cari pemuda diduga terbawa arus Sungai Cisaat Garut

Ia menuturkan Polres Garut memberikan bantuan sembako dan uang dalam rangka menjalankan Program Jumat Berkah yakni membantu meringankan beban hidup masyarakat, salah satunya bagi korban gempa Cianjur yang mengungsi ke Garut.

Ia menyebutkan ada tujuh kepala keluarga korban gempa Cianjur yang ditampung oleh saudaranya dengan mengontrak rumah di Desa Mekarwangi.

Kondisi mereka, kata dia, tentu membutuhkan bantuan, salah satunya kebutuhan pokok pangan untuk kebutuhan hidupnya.

"Karena rumahnya masih ngontrak, satu, dan kedua mereka di sini butuh bantuan sembako untuk bisa masak," katanya.

Kapolres menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Garut, maupun Pondok Pesantren Anwarul Huda yang sudah lebih dulu memberikan perhatian dan bantuan kepada korban gempa Cianjur.

"Alhamdulillah Pak Kades, sama warga, dan pengurus pesantren, semua peduli, warga Garut luar biasa kemanusiaannya," kata Kapolres.
Ketua RW 10 Desa Mekarwangi Saefuloh (kanan) mengunjungi warganya korban gempa Cianjur di di Perumahan Bumi Malayu Asri, Desa Mekarwangi, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (16/12/2022). ANTARA/Feri Purnama


Salah seorang korban Ny Ayi (50) menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang sudah peduli dan memberikan bantuan untuk kebutuhan hidup.

Ia menyebutkan korban bencana gempa Cianjur yang mengungsi di Perumahan Bumi Malayu Asri sebanyak tujuh KK, salah satunya ada seorang anak kecil yang patah tulang akibat tertimpa bangunan rumah, ada juga yang kondisinya sakit lumpuh.

Baca juga: Polres Garut tangkap 15 pengedar dan pengguna narkoba

Ayi bersama warga lainnya yang mengungsi karena ditawari oleh saudara untuk tinggal di Garut agar tenang dan lebih aman, karena kondisi di Cianjur saat itu sangat memprihatinkan.

"Kami dijemput sama saudara jam 2 malam (dini hari), saat itu mengungsi di sawah, tiap 10 menit ada gempa, jadi dibawa ke Garut karena di sini lebih aman," katanya.

Ketua RW 10, Desa Mekarwangi, Saepulloh, mengatakan pihaknya sudah mendata warga baru yang merupakan korban gempa Cianjur.

Seluruh warga tersebut, kata dia, diupayakan untuk mendapatkan perhatian khusus, termasuk kebutuhan hidupnya.

"Tindakan yang dilakukan oleh kami mengeceknya, sampai kewajiban kami pengurus RW melakukan upaya melaporkan ke pemerintahan atas kami, sampai ke Dinas Sosial, Bupati dan Wakil Bupati," katanya.





 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022