Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, meminta pengelola tempat wisata air di Cianjur meningkatkan pengawasan dan kewaspadaan dengan mengimbau pengunjung untuk tidak bermain air terutama di obyek wisata pantai dan air terjun karena curah hujan masih tinggi.
Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo di Cianjur Sabtu, mengatakan sejak satu pekan terakhir curah hujan yang tinggi disertai angin kencang menyebabkan bencana alam di sejumlah wilayah di Cianjur mulai dari banjir, longsor, hingga pohon tumbang.
Baca juga: Kantor Pos Cianjur salurkan BSU Rp4,99 miliar untuk 8.317 penerima
"Intensitas hujan merata di seluruh wilayah, sehingga kami menyiagakan 1.800 Relawan Tangguh Bencana di tiap desa dan kecamatan. Khusus untuk tempat wisata air, kami tempatkan dua sampai lima orang relawan untuk mengawasi dan mengimbau wisatawan selain pengelola," katanya.
Rudi menjelaskan, selama dua hari terakhir tingginya curah hujan menyebabkan longsor di sejumlah titik seperti di Kecamatan Cikalongkulon, Cibeber, dan Campaka. Tidak ada korban jiwa namun tercatat empat rumah rusak berat tertimpa material longsor.
Tidak hanya longsor, hujan deras disertai angin kencang hingga Jumat malam, menyebabkan pohon tumbang yang menutup akses jalan utama penghubung kabupaten seperti di Jalan Raya Bandung-Cianjur, Cianjur-Bogor dan Cianjur-Sukabumi.
"Sebelum tengah malam sudah dapat di atasi dan jalan utama penghubung antarkabupaten sudah dapat dilalui normal. Kami melibatkan petugas gabungan TNI/Polri, BPBD, Dishub Cianjur dan PMI Cianjur untuk menyingkirkan pohon yang sebagian besar melintang di jalan," katanya.
Pihaknya mengimbau pengguna jalan, wisatawan dan warga untuk meningkatkan kewaspadaan agar terhindar dari bencana alam termasuk pohon tumbang dengan tidak memarkir kendaraan di bawah pohon dan lebih baik berhenti di tempat aman ketika hujan turun lebat disertai angin kencang.
Baca juga: Jalan sepanjang 200 kilometer diperbaiki untuk mendukung pemekaran di Cianjur selatan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo di Cianjur Sabtu, mengatakan sejak satu pekan terakhir curah hujan yang tinggi disertai angin kencang menyebabkan bencana alam di sejumlah wilayah di Cianjur mulai dari banjir, longsor, hingga pohon tumbang.
Baca juga: Kantor Pos Cianjur salurkan BSU Rp4,99 miliar untuk 8.317 penerima
"Intensitas hujan merata di seluruh wilayah, sehingga kami menyiagakan 1.800 Relawan Tangguh Bencana di tiap desa dan kecamatan. Khusus untuk tempat wisata air, kami tempatkan dua sampai lima orang relawan untuk mengawasi dan mengimbau wisatawan selain pengelola," katanya.
Rudi menjelaskan, selama dua hari terakhir tingginya curah hujan menyebabkan longsor di sejumlah titik seperti di Kecamatan Cikalongkulon, Cibeber, dan Campaka. Tidak ada korban jiwa namun tercatat empat rumah rusak berat tertimpa material longsor.
Tidak hanya longsor, hujan deras disertai angin kencang hingga Jumat malam, menyebabkan pohon tumbang yang menutup akses jalan utama penghubung kabupaten seperti di Jalan Raya Bandung-Cianjur, Cianjur-Bogor dan Cianjur-Sukabumi.
"Sebelum tengah malam sudah dapat di atasi dan jalan utama penghubung antarkabupaten sudah dapat dilalui normal. Kami melibatkan petugas gabungan TNI/Polri, BPBD, Dishub Cianjur dan PMI Cianjur untuk menyingkirkan pohon yang sebagian besar melintang di jalan," katanya.
Pihaknya mengimbau pengguna jalan, wisatawan dan warga untuk meningkatkan kewaspadaan agar terhindar dari bencana alam termasuk pohon tumbang dengan tidak memarkir kendaraan di bawah pohon dan lebih baik berhenti di tempat aman ketika hujan turun lebat disertai angin kencang.
Baca juga: Jalan sepanjang 200 kilometer diperbaiki untuk mendukung pemekaran di Cianjur selatan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022