Bupati Cianjur Herman Suherman meminta warga tidak beraktivitas di sungai dan daerah sekitar sungai saat debit air sungai naik karena dalam sepekan terakhir ada tiga orang yang dilaporkan hanyut saat melakukan kegiatan di pinggir sungai.
Di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, Rabu, dia mengatakan bahwa di antara tiga orang yang dilaporkan hanyut saat beraktivitas di dekat sungai ada anak usia sembilan tahun di Kampung Bojongraong, Desa Babakan Karet, Kecamatan Cianjur.
Baca juga: PMI Cianjur beri pelayanan kesehatan warga korban bencana
"Saya sendiri ikut dalam pencarian hari ketiga, namun sampai hari kelima (Rabu) tubuh korban belum ditemukan. Basarnas bersama tim gabungan masih melakukan pencarian hingga radius 30 kilometer sampai ke hulu di Waduk Jangari," katanya.
Bupati sudah menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur dan dinas terkait lain untuk menyiagakan personel serta meningkatkan pemantauan di daerah-daerah rawan bencana guna menghadapi kemungkinan terjadi bencana akibat peningkatan curah hujan.
Dia juga meminta aparat kecamatan dan desa serta relawan penanganan bencana siaga menghadapi kemungkinan terjadi bencana mengingat wilayah Cianjur masuk dalam zona merah bencana di Jawa Barat.
Kepala Bidang Kebencanaan PMI Cianjur Dodi Permadi mengatakan bahwa PMI menyiagakan relawan di kecamatan untuk memantau daerah-daerah yang rawan bencana serta membantu penanganan dampak bencana.
"Sekitar 100 orang anggota Korps Sukarela (KSR) yang ada di masing-masing kecamatan di Cianjur ditugaskan untuk melakukan pengawasan, pendataan, dan pelaporan (bencana) serta mengevakuasi warga ketika melihat tanda alam akan terjadinya bencana," katanya.
Baca juga: Pemkab Cianjur berupaya relokasi rumah yang terdampak pergerakan tanah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, Rabu, dia mengatakan bahwa di antara tiga orang yang dilaporkan hanyut saat beraktivitas di dekat sungai ada anak usia sembilan tahun di Kampung Bojongraong, Desa Babakan Karet, Kecamatan Cianjur.
Baca juga: PMI Cianjur beri pelayanan kesehatan warga korban bencana
"Saya sendiri ikut dalam pencarian hari ketiga, namun sampai hari kelima (Rabu) tubuh korban belum ditemukan. Basarnas bersama tim gabungan masih melakukan pencarian hingga radius 30 kilometer sampai ke hulu di Waduk Jangari," katanya.
Bupati sudah menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur dan dinas terkait lain untuk menyiagakan personel serta meningkatkan pemantauan di daerah-daerah rawan bencana guna menghadapi kemungkinan terjadi bencana akibat peningkatan curah hujan.
Dia juga meminta aparat kecamatan dan desa serta relawan penanganan bencana siaga menghadapi kemungkinan terjadi bencana mengingat wilayah Cianjur masuk dalam zona merah bencana di Jawa Barat.
Kepala Bidang Kebencanaan PMI Cianjur Dodi Permadi mengatakan bahwa PMI menyiagakan relawan di kecamatan untuk memantau daerah-daerah yang rawan bencana serta membantu penanganan dampak bencana.
"Sekitar 100 orang anggota Korps Sukarela (KSR) yang ada di masing-masing kecamatan di Cianjur ditugaskan untuk melakukan pengawasan, pendataan, dan pelaporan (bencana) serta mengevakuasi warga ketika melihat tanda alam akan terjadinya bencana," katanya.
Baca juga: Pemkab Cianjur berupaya relokasi rumah yang terdampak pergerakan tanah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022