Pemerintah Kabupaten Cianjur di Provinsi Jawa Barat berupaya merelokasi rumah warga yang terdampak pergerakan tanah secara bertahap.

Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur, Selasa, mengatakan bahwa pemerintah kabupaten memprioritaskan relokasi rumah empat keluarga yang terdampak pergerakan tanah di Kampung Warungkuda, Desa Selagedang, Kecamatan Cibeber.

Baca juga: Gubernur Jawa Barat beri bantuan balita pengidap Apert Syndrome

"Kami upayakan secepatnya empat keluarga segera direlokasi ke tanah desa yang sudah disepakati bersama karena risiko bertahan di kampung tersebut dapat mengancam keselamatan," katanya.

Ia mengatakan, pemerintah kabupaten merelokasi rumah warga yang terdampak pergerakan tanah serta berada di daerah yang rawan longsor di Kampung Warungkuda secara bertahap sesuai dengan ketersediaan dana pemerintah daerah.

Camat Cibeber Epi Rusmana mengatakan bahwa 56 rumah yang dihuni 200 orang di Kampung Warungkuda saat ini hanya ditempati pada siang hari.
 

Pada malam hari, utamanya saat hujan turun, warga memilih mengungsi ke tempat yang dinilai lebih aman.

Menurut Epi, rumah warga di kampungnya sebagian sudah retak bagian dinding dan lantainya akibat pergerakan tanah.

"Dua hari terakhir hujan tidak turun, namun pergerakan tanah terus meluas dan bertambah dalam, sehingga kami terus mengimbau warga untuk waspada dan segera mengungsi ketika hujan kembali turun," katanya.

"Sebagian besar sudah sepakat untuk direlokasi ke tanah desa (yang aman)," ia menambahkan.

Baca juga: Warga di kawasan rawan longsor diminta untuk evakuasi, kata Kapolda Jabar


 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Feri Purnama


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022