Bupati Cianjur, Jawa Barat, Herman Suherman meminta anggota Palang Merah Remaja (PMR) dapat menjadi agen pencegahan penyakit seperti HIV/AIDS dengan menyosialisasikannya ke teman di sekolah hingga lingkungan tempat tinggalnya.
"Saya meminta anak-anak PMR yang dilantik PMI Cianjur menjadi agen perubahan dan agen pencegahan penyakit terutama di lingkungan sekolah dengan mengajak temannya untuk menghindari seks bebas dan narkoba," kata Herman saat menutup acara pelatihan dan pelantikan PMR di Cianjur, Minggu.
Herman menjelaskan, angka penularan HIV/AIDS di Cianjur banyak menimpa anak usia sekolah karena berbagai faktor seperti penyuka sesama jenis atau lelaki seks lelaki dan pengguna narkoba, sehingga 2.670 anggota PMR yang dilantik dari tingkat SMP dan SMA sederajat harus turut serta membantu menekan angka tersebut.
Menurut dia, kegiatan positif PMR yang dilakukan di dalam dan luar sekolah itu mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah karena dinilai dapat membantu dalam kegiatan sosialisasi dan pencegahan penyakit karena sebagian besar memiliki materi tentang kesehatan dan kebersihan lingkungan.
"Ribuan siswa sekolah yang mendapat pelatihan dan dilantik sebagai anggota PMR di Cianjur, nantinya akan dilibatkan dalam berbagai penanganan dan pencegahan penyakit terutama menjadi motivator di lingkungan sekolahnya masing-masing," katanya.
Wakil Sekretaris PMI Cianjur Heri Hidayat mengatakan, setelah sempat tertunda selama dua tahun lebih, PMI Cianjur melalui Korps Sukarela (KSR) kembali menggelar pelatihan dan pelantikan anggota PMR se-Kabupaten Cianjur yang diikuti 3.117 peserta dari tingkat SMP dan SMA sederajat.
"Pelatihan dan pelantikan ini dilakukan setelah dua tahun tidak dapat digelar karena pandemi. Sesuai instruksi Bupati Cianjur, materi untuk PMR dari berbagai tingkatan akan ditambah sehingga mereka dapat menjadi agen pencegahan penyakit tidak hanya sebagai relawan bencana dan pertolongan pertama di sekolah termasuk di lingkungan tempat tinggal-nya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Saya meminta anak-anak PMR yang dilantik PMI Cianjur menjadi agen perubahan dan agen pencegahan penyakit terutama di lingkungan sekolah dengan mengajak temannya untuk menghindari seks bebas dan narkoba," kata Herman saat menutup acara pelatihan dan pelantikan PMR di Cianjur, Minggu.
Herman menjelaskan, angka penularan HIV/AIDS di Cianjur banyak menimpa anak usia sekolah karena berbagai faktor seperti penyuka sesama jenis atau lelaki seks lelaki dan pengguna narkoba, sehingga 2.670 anggota PMR yang dilantik dari tingkat SMP dan SMA sederajat harus turut serta membantu menekan angka tersebut.
Menurut dia, kegiatan positif PMR yang dilakukan di dalam dan luar sekolah itu mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah karena dinilai dapat membantu dalam kegiatan sosialisasi dan pencegahan penyakit karena sebagian besar memiliki materi tentang kesehatan dan kebersihan lingkungan.
"Ribuan siswa sekolah yang mendapat pelatihan dan dilantik sebagai anggota PMR di Cianjur, nantinya akan dilibatkan dalam berbagai penanganan dan pencegahan penyakit terutama menjadi motivator di lingkungan sekolahnya masing-masing," katanya.
Wakil Sekretaris PMI Cianjur Heri Hidayat mengatakan, setelah sempat tertunda selama dua tahun lebih, PMI Cianjur melalui Korps Sukarela (KSR) kembali menggelar pelatihan dan pelantikan anggota PMR se-Kabupaten Cianjur yang diikuti 3.117 peserta dari tingkat SMP dan SMA sederajat.
"Pelatihan dan pelantikan ini dilakukan setelah dua tahun tidak dapat digelar karena pandemi. Sesuai instruksi Bupati Cianjur, materi untuk PMR dari berbagai tingkatan akan ditambah sehingga mereka dapat menjadi agen pencegahan penyakit tidak hanya sebagai relawan bencana dan pertolongan pertama di sekolah termasuk di lingkungan tempat tinggal-nya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022