Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, memberikan asupan makanan bergizi selama 90 hari untuk mengatasi anak yang masuk indikator gagal tumbuh atau stunting agar nanti bisa tumbuh normal dan sehat.
"Pemberian makanan tambahan (PMT) itu dilakukan tiga sampai enam bulan. Jadi, setelah tiga bulan kita evaluasi hasilnya," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Tri Cahyo Nugroho usai Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten Garut di Garut, Rabu.
Baca juga: Garut fokuskan bantuan gizi tambahan untuk atasi "stunting"
Ia menuturkan Pemkab Garut selama Juni 2022 sudah melakukan bulan pemeriksaan terhadap anak stunting untuk selanjutnya dilakukan pengobatan, termasuk diberi asupan gizi yang seimbang agar anak bisa tumbuh sehat.
Asupan gizi yang diberikan oleh pemerintah, kata dia, di antaranya susu, telur, dan jenis makanan lainnya yang memberikan manfaat bagi pertumbuhan anak.
"Anggaran untuk membelikan PMT berupa telur dan susu, dan mudah-mudahan minggu depan barang sudah berdatangan," katanya.
Ia menyampaikan bahwa Dinas Kesehatan Garut telah menerjunkan tim khusus untuk pemberian program makanan tambahan itu, dan dipastikan tepat sasaran karena sesuai data hasil dari pendataan selama satu bulan sebelumnya.
Asupan gizi berupa telur dan susu itu, kata dia, berdasarkan hasil riset sebelumnya cukup bagus untuk anak yang mengalami gagal tumbuh atau kekurangan gizi dengan waktu pemberian selama tiga sampai enam bulan.
Baca juga: Tim kesehatan Garut dikerahkan untuk deteksi kasus stunting
Ia menyampaikan, tahap awal akan diberikan telur sebanyak 30 butir serta susu pangan olahan untuk keperluan medis khusus yang merupakan rekomendasi dari Kementerian Kesehatan.
"Susu khusus yang PKMK rekomendasi dari Kementerian Kesehatan yang kita pilihkan nilai gizinya lebih bagus, dan memang diperuntukkan untuk intervensi stunting, serta daya serapnya tinggi dan risiko diarenya rendah," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Garut beri asupan gizi selama 90 hari untuk anak stunting
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Pemberian makanan tambahan (PMT) itu dilakukan tiga sampai enam bulan. Jadi, setelah tiga bulan kita evaluasi hasilnya," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Tri Cahyo Nugroho usai Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten Garut di Garut, Rabu.
Baca juga: Garut fokuskan bantuan gizi tambahan untuk atasi "stunting"
Ia menuturkan Pemkab Garut selama Juni 2022 sudah melakukan bulan pemeriksaan terhadap anak stunting untuk selanjutnya dilakukan pengobatan, termasuk diberi asupan gizi yang seimbang agar anak bisa tumbuh sehat.
Asupan gizi yang diberikan oleh pemerintah, kata dia, di antaranya susu, telur, dan jenis makanan lainnya yang memberikan manfaat bagi pertumbuhan anak.
"Anggaran untuk membelikan PMT berupa telur dan susu, dan mudah-mudahan minggu depan barang sudah berdatangan," katanya.
Ia menyampaikan bahwa Dinas Kesehatan Garut telah menerjunkan tim khusus untuk pemberian program makanan tambahan itu, dan dipastikan tepat sasaran karena sesuai data hasil dari pendataan selama satu bulan sebelumnya.
Asupan gizi berupa telur dan susu itu, kata dia, berdasarkan hasil riset sebelumnya cukup bagus untuk anak yang mengalami gagal tumbuh atau kekurangan gizi dengan waktu pemberian selama tiga sampai enam bulan.
Baca juga: Tim kesehatan Garut dikerahkan untuk deteksi kasus stunting
Ia menyampaikan, tahap awal akan diberikan telur sebanyak 30 butir serta susu pangan olahan untuk keperluan medis khusus yang merupakan rekomendasi dari Kementerian Kesehatan.
"Susu khusus yang PKMK rekomendasi dari Kementerian Kesehatan yang kita pilihkan nilai gizinya lebih bagus, dan memang diperuntukkan untuk intervensi stunting, serta daya serapnya tinggi dan risiko diarenya rendah," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Garut beri asupan gizi selama 90 hari untuk anak stunting
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022