Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar sosialisasi peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) bagi pelaku desa wisata di Kabupaten Garut, Jawa Barat agar lebih maju, berkembang, dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.
"Bagaimana kita mensosialisasikan supaya kualitas daripada SDM pariwisata dan ekonomi kreatif di desa-desa wisata di Garut semakin meningkat," kata Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya dan Kelembagaan pada Kemenparekraf Frans Teguh saat acara Sosialisasi Peningkatan Kapasitas SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Desa Wisata di Garut, Jabar, Sabtu.
Baca juga: Pemkab Garut tetapkan masa transisi tanggap darurat bencana untuk siapkan rumah baru
Ia menuturkan kegiatan sosialisasi itu melibatkan peserta dari pelaku desa wisata dan unsur pemerintahan di Kabupaten Garut agar memiliki wawasan dan kemampuan diri dalam berkolaborasi, beradaptasi, dan berinovasi untuk memajukan desa wisata.
Kegiatan itu, kata dia, menghadirkan pemateri yang sudah mengembangkan desa wisata di Yogyakarta hingga bisa menarik, banyak pengunjungnya, dan dikenal ke seluruh daerah bahkan mancanegara.
"Dalam acara ini ditekankan bagaimana menciptakan desa wisata yang menjadi mandiri," katanya.
Ia mengungkapkan Kemenparekraf menilai karakter wisatawan saat ini tidak lagi berwisata ke kota, melainkan banyak yang memilih berwisata ke pedesaan untuk menikmati suasana dan keragaman tradisi dan budaya masyarakat desa.
Potensi kunjungan wisatawan itu, kata dia, harus menjadi peluang bagi masyarakat desa dengan menyiapkan berbagai kegiatan menarik atau menyajikan beragam kuliner sehingga membuat pengunjung berkesan.
"Peluang sangat luar biasa, jadi atraksi itu apakah ada atraksi misalkan di Garut ini ada pembuatan batik, bisa jadi atraksi juga, pembuatan dompet dari kulit itu bisa diatraksikan," katanya.
Baca juga: Garut usul 5.000 dosis vaksin PMK untuk domba
Ia berharap desa wisata yang mampu maju berkembang dapat menyelesaikan berbagai masalah pengangguran, karena dalam kegiatan wisata itu akan banyak masyarakat terlibat yang bisa menjual berbagai produknya.
Kabupaten Garut, kata dia, memiliki potensi untuk mengembangkan desa wisata, bahkan pemerintah daerahnya juga mendukung dan sudah menjalankan banyak program yang berhubungan dengan pengembangan desa wisata.
"Garut sangat berpotensi, katanya hotel di sini 97 persen okupansinya, otomatis itu (pengunjung) bisa berkunjung ke desa wisata, di desa wisata ada atraksi," katanya.
Baca juga: Pemprov Jabar pastikan penanganan maksimal kasus perundungan anak di Tasikmalaya
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Bagaimana kita mensosialisasikan supaya kualitas daripada SDM pariwisata dan ekonomi kreatif di desa-desa wisata di Garut semakin meningkat," kata Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya dan Kelembagaan pada Kemenparekraf Frans Teguh saat acara Sosialisasi Peningkatan Kapasitas SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Desa Wisata di Garut, Jabar, Sabtu.
Baca juga: Pemkab Garut tetapkan masa transisi tanggap darurat bencana untuk siapkan rumah baru
Ia menuturkan kegiatan sosialisasi itu melibatkan peserta dari pelaku desa wisata dan unsur pemerintahan di Kabupaten Garut agar memiliki wawasan dan kemampuan diri dalam berkolaborasi, beradaptasi, dan berinovasi untuk memajukan desa wisata.
Kegiatan itu, kata dia, menghadirkan pemateri yang sudah mengembangkan desa wisata di Yogyakarta hingga bisa menarik, banyak pengunjungnya, dan dikenal ke seluruh daerah bahkan mancanegara.
"Dalam acara ini ditekankan bagaimana menciptakan desa wisata yang menjadi mandiri," katanya.
Ia mengungkapkan Kemenparekraf menilai karakter wisatawan saat ini tidak lagi berwisata ke kota, melainkan banyak yang memilih berwisata ke pedesaan untuk menikmati suasana dan keragaman tradisi dan budaya masyarakat desa.
Potensi kunjungan wisatawan itu, kata dia, harus menjadi peluang bagi masyarakat desa dengan menyiapkan berbagai kegiatan menarik atau menyajikan beragam kuliner sehingga membuat pengunjung berkesan.
"Peluang sangat luar biasa, jadi atraksi itu apakah ada atraksi misalkan di Garut ini ada pembuatan batik, bisa jadi atraksi juga, pembuatan dompet dari kulit itu bisa diatraksikan," katanya.
Baca juga: Garut usul 5.000 dosis vaksin PMK untuk domba
Ia berharap desa wisata yang mampu maju berkembang dapat menyelesaikan berbagai masalah pengangguran, karena dalam kegiatan wisata itu akan banyak masyarakat terlibat yang bisa menjual berbagai produknya.
Kabupaten Garut, kata dia, memiliki potensi untuk mengembangkan desa wisata, bahkan pemerintah daerahnya juga mendukung dan sudah menjalankan banyak program yang berhubungan dengan pengembangan desa wisata.
"Garut sangat berpotensi, katanya hotel di sini 97 persen okupansinya, otomatis itu (pengunjung) bisa berkunjung ke desa wisata, di desa wisata ada atraksi," katanya.
Baca juga: Pemprov Jabar pastikan penanganan maksimal kasus perundungan anak di Tasikmalaya
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022